Kota Bima, Bimakini.- Dinas Perpustakaan dan Arsih Daerah Kota Bima, akan membuka Posko Penanganan Arsip. Pembukaan posko khusus ini karena melihat banyaknya instansi yang arsipnya terandam banjir. Arsip tersebut masih bisa diselamatkan dengan penanganan yang tepat.
Pembukaan posko penyelamatan arsip itu atas saran dari Direktur Restorasi Arsip Nasional Republik Indonesia, Dr. Kandar, MAP dan tim yang datang secara khusus di Bima. Pasalnya, masih banyak yang belum memahami bagaimana cara memperlakukan arsip yang terdampak banjir.
Direktur Restorasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr. Kandar, MAP mengatakan sebenarnya ANRI tidak perlu turun langsung untuk penenganan di daerah, pasalnya ada instansi serupa di provinsi. Namun, karena kondisi mendesak, sehingga harus turun. “Saya sudah kontak provinsi, namun tidak ada balasan, sehingga kami turun langsung ke Kota Bima,” ungkapnya pada Bimakini.com, Jumat (13/1/2017).
Kandar dan timnya datang, Selasa (10/1/2017) dan turun lapangan melihat kondisi arsip sejumlah instansi. Termasuk membantu menyelamatkan nakah kuno di Museum Samparaja yang terandam banjir. “Alhamdulillah dapat kami bantu, termasuk Alquran tulis tangan sudah kami scanner dan buatnya filenya,” ungkapnya.
Demikian juga di MTsN 1 Kota Bima, berhasil membantu menyelamatkan buku induk yang terendam banjir. Bahkan penyelaman arsip karena bencana, juga menjadi hal penting. Pasalnya, arsip atau dokumen, baik instansi maupun pribadi, akan berarti, selain menunjukkan tentang keterangan diri, juga hal lainnya.
Untuk itu, kata dia, keberadaan Posko ini juga akan membuat Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bima, makin penting keberadaannya. Bahkan bisa mengalahkan peran perpustakaan di daerah lain atau Provinsi NTB. “Banjir ini harus membuat kita untuk bangkit, bisa lebih maju,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Direktur Restorasi Arsip Nasional Republik Indonesia, Dr. Kandar, MAP menyerahkan dokumen file Al Quran kuno koleksi Dr. Hj. Siti Maryam. Juga menyerahkan tisu Jepang untuk membersihkan arsip yang terdampak banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bima, Dra. Hj. Siti Ratnawati, MH mengatakan hampir 90 persen arsip terdampak banjir. Ada yang terendam dan dilumuri lumpur, ada juga yang hanyut.
Dokumen yang ada, kata dia, ada juga yang membuangnya dan membakar, karena menganggap tidak bisa diselamatkan. Padahal, dengan penanganan khusus dan sederhana bisa diselamatkan. “Ini semua karena ketidak tahuan, untuk itu kami akan membuka Posko,” ujarnya.
Adanya Posko ini, kata dia, semua instansi yang arsinya terdampak banjir, bisa membawanya. Demikian juga dengan perorangan. “In sha Allah, tim yang akan kami bentuk akan membantu. Apalagi pegawai di Dinas Perpuatskaan dan Arsip sudah dilatih dari ANRI yang datang langsung ke Kota Bima,” ujarnya. (BK.25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.