Bima, Bimakini.- Belakangan ini, Kecamatan Woha mengalami gejojak sosial dalam bentuk konflik komunal antarkampung. Kondisi buruk itu memengaruhi kehidupan pada berbagai sector kehidupan lainnya.
Nah, demi mewujudkan masyarakat damai pascakonflik itu, Asosiasi Pengusaha Muda Bima bersama Kapolres Bima menggelar kampanye Gerakan Bima Cinta Damai yang melibatkan semua komponen.
Aksi kampanye damai digelar di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha, Kamis (19/01/2017). Melibatkan Kapolres Bima, Asosiasi Pengusaha Muda Bima, Kapolsek Woha, Danramil Woha, Kepala Desa se-Kecamatan Woha, pemuda serta masyarakat Desa Talabiu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Bima, Ediwan Ulill Cell, mengatakan kampanye ini berawal dari inisiatif bersama Kapolres Bima AKBP M Eka Fathurrahman, SIK, melihat kondisi objektif Kamtibmas di Woha yang sedikit mengalami gejolak karena konflik antarkampung. “Nurani kami terpanggil dan ikut prihatin terjadinya konflik antarkampung pada beberapa desa, karena konflik seperti ini menyebabkan psikologis masyarakat tidak tenang dalam kehidupan sehari- hari,” jelasnya.
Menurutnya, pada dasarnya konflik bukan berangkat dari keinginan masyarakat di desa tersebut, namun merupakan perbuatan oknum sehingga melibatkan masyarakat secara keseluruhan. “Kami mengajak semua komponen di Woha terutama Kepala Desa Dadibou dan Desa Risa serta masyarakatnya agar berdamai. Tidak lagi menciptakan bentrok yang membuat ketidaknyamanan daerah ini,” ajaknya.
Camat Woha, Chandra Kusuma, mendukung sepenuhnya kegiatan kampanye ini, semoga mampu mengubah rasa kepedulian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pemuda harus memiliki kesadaran bahwa keamanan wilayah bukan tanggung jawab beberapa pihak, namun semua elemen.
“Kita harus satukan komitmen bahwa kedamaian menjadi kunci keberhasilan masyarakat Woha untuk menjadi masyarakat yang maju dan mandiri,” harapnya.
Dia menilai, konflik yang terjadi merugikan secara ekonomi personal maupun kelompok. Dalam sisi hukum sangat bertentangan, begitu pun sosial-kemasyarakatan akan memengaruhi mentalitas masyarakat. “Kemiskinan akan terjadi apabila suatu wilayah terus mengalami gejolak sosial, karena perputaran ekonomi tidak jalan di wilayah yang terlibat konflik,” ingatnya.
Kapolres Bima AKBP M Eka Fathurrahman, berharap masyarakat Kabupaten Bima khususnya di Woha agar mencintai perdamaian, masyarakat dan pemuda ibukota Kabupaten Bima harus bisa menindaklanjuti pemindahan ibukota untuk beraktivitas pada setiap bidang. Pengaktifan kantor Pemkab Bima di Woha akan memiliki nilai tambahn bagi masyarakat sekitar, sehingga perputaran ekonomi akan dirasakan sendiri oleh mamsyarakat Woha.
“Mulai sekarang mari kita jauhkan diri, tidak terlibat dalam konflik komunal. Masyarakat woha harus lebih kreatif supaya merasakan kehidupan yang sejahtera setelah fasilitas pemerintah dipindahkan nanti,” harapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.