Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Kapolres: Anggota tidak Menembak Erwin

Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Eka Fathurrahman, SH, SIK

Bima, Bimakini.- Siapa yang menembak satu   warga Desa Dadibou Minggu (15/01/2017) hingga merobek perut Erwin (19)? Berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) korban oleh Penyidik Polres Bima, tidak diketahui siapa yang menembak Erwin (19) saat  di areal persawahan tersebut. Bahkan, oleh Erwin sendiri.

“Tidak ada penembakan dilakukan anggota Polisi, apalagi oknum berinisial H yang diduga oleh warga. Kalaupun ada itu salah sendiri, kenapa masih ada di areal persawahan,” jelas Kapolres Bima AKBP M  Eka Fathurrahman, SH, SIK, saat dihubungi di Mapolres, Senin (16/01).

Kapolres  pun menepis munculnya dugaan penembakan dilakukan oleh oknum anggota. Sejak hari pertama  sudah mengarahkan masyarakat  dua desa yang terlibat bentrok agar tidak terpancing suasana. Hal itu karena  ada pihak Kepolisian yang mengamankan desa apabila diserang. Bahkan, warga kalau ngotot masuk ke hingga perkampungan akan bersikap tegas.

“Sejak awal saya dikasitahu warga Dadibou, menuding oknum anggota saya berinisial H menodongkan senjata kepada warga Dadibou, setelah adanya korban, langsung dituduhkan kepada H yang saat itu tidak ada di lokasi,” jelasnya.

Dalam kejadian ini, menurut Kapolres,  seolah Polisi “dikambinghitamkan” padahal sejak awak  sudah melakukan tahap-tahap melalui  pendekatan, imbauan, dan  mendatangi tokoh untuk mengamankan desa serta mengusir aksi bentrokan yang terus berulang.

“Kita tidak membiarkan, saya sudah memberikan peringatan dengan tembakan peringatan ke udara, gas air mata dan
mengusir mereka. Namun, sekarang ini Polisi mau ‘dikambinghitamlkan. Ya salah sendiri kalau tertembak kelompok lain,” jelasnya.

Dia menyampaikan, tidak ada anggota Polisi yang terlibat penembakan terhadap warga Dadibou, kalau ada siap bertanggungjawab dan diproses secara hukum. Korban sudah mengikuti proses BAP saat dirujuk ke RSU Dompu (sebelumnya ditulis RSUD Bima).

“Korban mengaku sedang berada di persawahan untuk menonton bentrok antarwarga, bahkan korban mendengar sebanyak lima kali tembakan. Namun, dia tertembak saat bunyi tembakan yang keempat. Saat itu sudah ada Polisi yang melerai, namun dia tidak tahu ditembak siapa,” ungkapnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jajaran Koramil Woha bertindak tegas menyikapi mulai maraknya konflik antarkelompok warga akhir-akhir ini. Hal itu menghindari terjadi bentrok hingga ada korban luka....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Usai dibubarkan bentrok dengan pemuda Desa Penapali, kelompok asal Desa Dadibou terlibat provokasi kontak Senjata Api (Senpi) rakitan dengan warga Desa Risa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima kembali terlibat bentrok, Senin (22/1). Mereka  menggunakan Senjata Api (Senpi) rakitan dan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Dua pucuk senjata api (senpi) rakitan diserahkan warga Dadibou, Kecamatan Woha, Senin (8/1). Penyerahan dua pucuk senjata itu sebagai tindaklanjut imbauan aparat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bentrok warga Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, belum juga selesai. Upaya provokasi oleh oknum warga masih terus terjadi. Kenyataan...