Kota Bima, Bimakini.- Bagi pemilik mobil pribadi korban banjir bandang ‘dua ronde. akhir Desember 2016 lalu, tidak pernah membayangkan mobil mereka bisa terseret jauh dari garasi yang disiapkan. Namun, kini persoalan lain kembali menguak, meski mobil sudah dicuci dan dirawat. Apakah itu?
Warga Kelurahan Penatoi Kota Bima, Muhammad, mengaku beberapa pekan terakhir di Kota Mataram kebanjiran mobil pribadi dari Kota Bima. Ternyata meski dicuci dan dirawat menggunakan sabun dan pengharum lainnya, belum cukup. Pukuhan mobil yang terkena dampak banjir memerlukan rawatan lanjutan di salon mobil.
“Mobil yang terkena banjir bandang meski sudah dicuci dan dirawat, ternyata masih tercium bau tidak sedap. Karena itu perlu dirawat intensif di salon mobil,” ujar Muhammad kepada Bimakini di BTN Kelurahan Penatoi, Minggu (22/01/2017).
Bau yang tidak sedap itu, katanya, bisa tercium dari jok atau bagian mesin, maupun di tempat lain. Pemilik mobil belum puas hasil pelayanan yang sudah dilakukan beberapa jasa pencuci mobil, sehingga memerlukan rawatan lain yang bisa memuaskan. “Karena di Kota Bima belum ada salon mobil, maka beberapa pemilik kendaraan berangkat ke Mataram untuk perawatan selanjutnya,” katanya.
Dia berharap ke depan perlu ada usaha jasa salon pengharum mobil agar mobil yang membutuhkan pengharum bisa ditangani.
Pantauan Bimakini beberapa pekan terakhir, masih terlihat mobil korban banjir dirawat pada bengkel dan tempat pencucian mobil. Namun, jumlahnya kian berkurang, seperti di depan SMAN 1 Wawo. Jika beberapa hari setelah banjir antrean mobil yang cuci relatif banyak dbandingkan saat ini.
Namun, itu belum cukup karena beberapa kendaraan yang sudah dicuci ternyata masih membutuhkan rawatan lanjutan pada salon mobil di Kota Mataram. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.