Bima, Bimakini.- Ketua Komite Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Sambitangga Desa Rade Kecamatan Madapangga, mengeluhkan sikap pelaksana proyek yang berkaitan dengan renovasi ringan tiga lokal Ruangan Kegiatan Belajar (RKB) di sekolah setempat. Masalahnya pelaksana proyek menutup ruang informasi. Pelaksana proyek adalah Sahrudin, warga asal Desa Monggo kecamatan setempat.
Selama ini, Ketua Komite Sekolah setempat, Muhammad Natsir, mengaku Sahrudin tidak pernah memberikan kejelasan terkait proyek tersebut. Bahkan, menghindar ketika ingin ditanyakan kejelasan proyek tersebut.
Natsir mengatakan sudah berupaya koordinasi dengan pelaksana proyek, akan tetapi sejak itu pula mengaku tidak pernah mendapat penjelasan. Bahkan, kurun waktu satu bulan mulai tahap pembongkaran sampai akhir, tidak pernah bertemu dengan pihak pelaksana.Lelaku Ketua Komite, segala sesuatu yang berkaitan dengan bahan material, semuanya dicatat. “Hal itu dilakukan karena ingin mengetahui berapa jumlah anggaran yang dipakai untuk pelaksanaan proyek tersebut,” katanya.
Menurutnya, sisi yang yang menjadi bukti ketidaktransparanan adalah pihak pelaksana tidak memasang papan informasi proyek. Itu berarti jumlah anggaran dan sumbernya tidak diketahui pihak sekolah dan komite. “Mestinya pihak pelaksana harus memasang papan tersebut agar seluruh unsur bisa mengetahui secara jelas asal-usul proyek tersebut,” sorotnya.
Dia mengisyaratkan akan melaporkan kasus ini ke Kabag Bina Program dan Sekda. Dalam hal ini pelaksana proyek harus bertanggungjawab. “Tunggu saja saya akan laporkan,” katanya.
Kepala SDN Inpres Sambitangga, Afandi H Maman, SPd, membenarkan pelaksaan proyek tidak transparan, setiap kali ingin berkoordinasi tidak pernah bertemu. “Intinya kejelasan terkait proyek tersebut saya tidak tahu. Saya hanya tahu sebagai pelaksana adalah Sahrudin asal Desa Monggo, selanjutnya saya tidak tahu anggaran maupun sumber anggaran,” katanya.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya tidak menyoal hal itu, yang penting sekarang siswa sudah nyaman mengikuti proses belajar. Sebelumnya siswa kelas 1,2 dan 3 mengikuti proses belajar-mengajar di rumah dinas sekolah setempat.
“Akan tetapi, kalau ada pihak yang ingin melaporkan pelaksana proyek, silakan saja,” katanya.
Sahrudin, pelaksana proyek ringan tiga RKB SDN Inpres Sambitangga, yang dihubungi melalui jaringan seluler tidak berhasil dikonfirmasi. Nomornya bisa dihubungi, akan tetapi tidak mengangkatnya. Kondisi itu terjadi berkali-kali. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.