Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Revitalisasi Sila belum Tuntas, Pedagang “Diincar” Cicilan Bank

Seorang pedagang pasar Sila yang menggunakan mobil untuk berjualan, pasalnya revitalisasi pasar belum tuntas.

Bima, Bimakini.- Sejumlah pedagang Pasar Sila Kecamatan Bolo memertanyakan  keterlambatan revitalisasi pasar setempat. Mereka mengaku kini  keteteran membayar angsuran bulanan dari pinjaman bank. Untuk membayar cicilan bank, para pelaku pasar harus menggunakan uang saku sendiri.

Menyusul   keterlambatan revitalisasi tersebut, seluruh pedagang  rapat di tempat kediaman Ishaka, warga Dusun Tegal Sari Desa Rato, Sabtu (07/01/2017) sekitar pukul 20.00 WITA.

Revitalisasi Pasar Sila sebanyak 26 unit, dikerjakan CV Embun Pagi dengan anggaran Rp1,2 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD tahun 2016 dengan waktu limit 120 hari.

Ishaka, yang ditemui Minggu (08/01/2017), mengatakan seluruh pedagang Pasar Sila yang direvitalisasi tokonya datang ke rumahnya untuk menyatukan persepsi berkaitan keterlambatan pekerjaaan dari 26 unit toko tersebut. Berdasarkan kesepakatan,  Senin (09/01)  akan menemui Camat Bolo, Mardianah, SH, untuk menindaklanjuti keinginan itu  supaya revitalisasi pasar  bisa dipercepat.

Katanya, apa yang terjadi sekarang sepertinya telah ditipu oleh pihak pemenang tender. Hal itu karena awalnya  dijanjikan akan menempati pasar pada bulan Desember, akan tetapi sekarang pekerjaan masih banyak yang belum selesai. “Kita kecewa dengan pihak CV Embun Pagi selaku pemenang tender,” katanya.

Diakuinya, seperti yang dirasakan sekarang, imbas dari keterlambatan pekerjaan itu mengakibatkan pedagang merugi. Selama proses revitalisasi pedagang  menyewa tempat lain untuk ditempati. Ironisnya tempat yang disewa tersebut pendapatannya berkurang, berbeda  pada waktu berada di tempat semula.

“Di Pasar Sila, penjualan kami bisa laku sampai 5 juta per hari,sekarang hanya mampu laku 500 ribu,” ujarnya.

Selain itu, kondisi itu berlangsung selama proses revitalisasi, sehingga  banyak mengeluarkan tabungan sendiri untuk pembayaran angsuran bank setiap bulan. Saat berjualan di Pasar Sila, pendapatan bersih per bulan mencapai Rp7 juta.  “Intinya saat menjual di pasar sila kita, pembayaran angsuran bank tidak menuai masalah,” terangnya.

Pemilik toko Gito Cell, Bunyamin, yang dikonfirmasi Minggu (08/01) menyesalkan proses pelaksanaan revitalisasi  oleh CV Embun Pagi tersebut,  saat berdagang di Pasar Sila bisa mendapatkan omzet yang lumayan banyak. Akan tetapi, setelah  penjualan keliling menggunakan mobil bak terbuka, merugi. Selain omzet berkurang, mobil disewakan, juga dihadapkan pada pembayaran angsuran bank. ‘Intinya kita benar-benar rugi  lamanya pekerjaan ini,” keluhnya.

Bersama pedagang lainnya sudah sepakat akan  berkoordinasi dengan pemerintah untuk memertanyakan kejelasan pekerjaan ini. Senin (09/01/2017) akan menemui Camat Bolo. (BK36)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Pekerja revitalisasi pasar Sila mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji oleh  CV. Embun Pagi. Mereka mengancam akan menutup kios yang sudah dikerjakan, jika tidak...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Sejumlah Pelaku pasar yang berada dibagian utara pasar Sila, Kecamatan Bolo mengeluhkan kondisi jalan yang becek. Imbasnya dagangan mereka kurang laku, karena...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-   Proyek revitalisasi Pasar Sila dari 26 kios yang dikerjakan oleh CV Embun Pagi, kini memasuki tahap penyelesaian akhir.  Revitalisasi itu  adalah pembangunan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Pertemuan  antara pelaksana proyek   revitalisasi Pasar Sila, CV Embun Pagi dan para pelaku pasar setempat digelar. Audiensi dilakukan di aula kantor Kecamatan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Sejumlah pedagang Pasar Sila beraudiensi dengan Camat Bolo, Mardinah, SH, di aula kantor kecamatan setempat, Senin (09/01/2016).  Mereka meminta Camat Bolo agar...