Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Tetap Waspadai Banjir!

DOKFB AKBARULH: Kondisi arus banjir di bendungan Sape.

BANJIR dalam dua edisi, Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016), melabrak permukiman masyarakat Kota Bima. Dampaknya luar biasa. Tidak ada yang menyangka setelah banjir Rabu dan masyarakat membersihkan rumah serta peralatan, gulungan arus kedua muncul lagi dalam pusaran yang lebih kuat. Menyapu hampir seluruh wilayah. Kini penanganan pascabanjir terus dilakukan untuk memastikan masyarakat bisa kembali beraktivitas.

Di Kabupaten Bima, banjir juga mengincar wilayah Kecamatan Wawo dan Sape. Senin (02/01/2017) lalu, empat desa di Sape dilabrak banjir dan menggenangi ratusan hektare lahan pertanian. Di Wawo, satu warga tewas terseret arus dan ditemukan Selasa pagi. Sejumlah kecamatan lainnya juga terdampak banjir, namun skala kerusakannya tidaklah signifikan dibandingkan Sape dan Wawo.

Lalu apa yang bisa dibaca dari gejolak gejala alam itu? Tampaknya kewaspadaan harus ditingkatkan. Sejak banjir yang melanda Kota Bima, pergerakan awan didominasi gelap. Ditambah lagi, kondisi pegunungan yang ‘di sana-sini bopeng’ karena penguasaan yang tanpa kendali (ngoho). Artinya, jika bentuk suatu wadah (hutan bopeng, tanggung jebol, dan drainase buruk) masih tidak berubah dalam konteks kondisi hari ini, maka kemungkinan, sekali lagi, kemungkinan banjir tetaplah tinggi. Bukan bermaksud menakuti, tetapi itulah ‘teori dasar’.  Kecuali Allah berkehendak lain…

Suasana psikologis masyarakat Bima saat ini sudah tidak stabil lagi membaca fenomena alam ini. Wajar saja karena trauma masih melekat. Di Kota Bima, Wawo, dan Sape,  hingga kini kondisi awan dan hujan masih ‘dicurigai’ sebagai embrio bencana yang mungkin bisa menyusul. Masyarakat saling mengontak, memberi informasi, saling mengingatkan, mengintip pergerakam air di dam dan bendungan. Sekali lagi, mari meningkatkan kewaspadaan untuk memaksimalkan antisipasi ketika ‘hantu air’ itu itu muncul lagi. Tentunya dari kejadian yang sudah berlalu, masyarakat akan lebih awas dan tidak lagi membangun spekulasi rendah.

Berdasarkan kondisi cuaca akhir-akhir ini, mari tetap mewaspadai kemungkinan banjir. Tidak hanya di Kota Bima, tetapi juga wilayah jiran Kabupaten Bima. Kewaspadaan yang harus tetap tinggi agar kita bisa bereaksi cepat, tepat, dan proporsional ketika saatnya tiba. (*)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Selain ratusan rumah warga di tiga desa di Kecamatan Monta, Senin (22/1) terdampak banjir.  Juga fasilitas umum, seperti SMPN I Monta, tergenang...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mendistribusi bantuan bagi korban banjir di Kecamatan Monta, Selasa (23/1). Bahkan, Bupati dan Wakil Bupati Bima meninjau langsung...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi Senin (22/1) di Kecamatan Monta, menyebabkan 160 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Dua desa yang terdampak, yakni Sie dan  Desa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Ratusan hektar lahan pertanian terdampak banjir, Sabtu (13/1) di 13 Desa dan lima Kecamatan di Kabupaten Bima. Tidak hanya itu lebih dari...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bima, Sabtu (13/1) sore hingga malam, mengakibatkan 13 desa di lima kecamatan dilanda banjir. Bahkan ketinggianya mencapai...