Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Awasi Anak Anda!

Dok Merdeka.com

PASCABANJIR bandang yang melanda wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima, kita terus dikejutkan oleh beragam peristiwa yang menguras kepiluan. Setidaknya, ada tiga remaja dan bocah yang tewas terseret arus banjir di wilayahnya masing-masing. Dimulai duka yang menimpa Putri (16 tahun), pelajar asal Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima, lalu tewasnya bocah Rian (2,2 tahun) warga Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Terakhir,  Jumat  pagi lalu menimpa Andika Priyadi (3,8 tahun). Semuanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya masing-masing.

Pesan penting dari tragedi beruntun itu adalah mendesaknya peningkatan pengawasan terhadap anak-anak dalam situasi hujan (berikut banjir) saat ini. Jangan sampai anak-anak berjatuhan menjadi korban. Orang tua lebih sigap dan memantau anak-anak yang sedang menikmati dunai bermainnya. Memang takdir sudah tertulis rapi di dalam Kitab Induk, namun tidak berarti manusia melalaikan usaha. Harus tetap dilakukan sebagai ikhtiar. Semacam alarm dini kewaspadaan menghadapi kemungkinan terburuk. Tiga kasus tewasnya pelajar dan bocah itu merupakan tampilan duka yang semakin melengkapi memori pahit masyarakat Mbojo. Tentu saja kita tidak ingin ada yang terkapar lagi.

Memang “materi kuliah”  air masih menjadi topik hangat saat ini di Bima. Di Kecamatan Sape, petani meradang karena Bendungan Sape mengubah jalur air dari biasanya. Tidak lagi menuju parit. Di Kota Bima, pelanggan PDAM Bima juga meradang karena saluran pipa diubrak-abrik oleh peralatan berat dalam proyek penggalian drainase. Semuanya tentang air. Elemen penting dalam sejarah kehidupan manusia. Air sangat vital bagi kehidupan manusia. ‘Manusia adalah air. Air adalah manusia itu sendiri’. Air juga berbahaya jika meletup dalam suatu desakan arus dan muncul dari berbagai titik hingga menuju muara yang sama.

Dalam setiap peristiwa, setiap sisi kehidupan terdapat makna. Tetapi, percayalah apa yang terjadi pada diri manusia itulah yang terbaik atau mungkin itulah akibat yang harus ditanggung manusia sebagai balasan dari perbuatannya. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS Ar-rum  41).  Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait