Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Kota Bima Berbagi Pengalaman Penanganan Banjir saar Rakernas

Banjir yang melanda Kota Bima.

Kota Bima, Bimakini.- Rapat Kerja Nasional Penanggulangan Bencana (Rakernas PB) diselenggarakan oleh BNPB selama empat hari, mulai 21 sampai 24 Februari 2017 di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta.      Kota Bima menjadi  satu di antara daerah yang diminta memaparkan best practice PB, khususnya bencana banjir.

Ketiga daerah lain adalah Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Gresik. Rakernas dihadiri Ketua DPD RI, perwakilan Komisi VIII DPR RI, perwakilan Kementerian PUPR, perwakilan Kementerian Sosial, Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Pidie Jaya, Bupati Trenggalek, Bupati Gresik serta Kepala Pelaksana BPBD seluruh daerah di Indonesia.

Rakernas dibuka Sekretaris Utama BNPB, Ir Dody Ruswani, MSc. Dia menjelaskan saat ini  banyak terjadi bencana seiring curah hujan yang tinggi. Menurut informasi BMKG, musim hujan 2017 akan berlangsung normal. Puncak curah hujan terjadi pada bulan Januari dan Februari.

“BNPB telah menyusun rencana aksi untuk tindakan antisipasi dan penanganan. Saya mengharapkan kerjasama dan kordinasi yang baik dari pihak Pemda,” katanya seperti dikutip Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima dalam pernyataan pers, kemarin.

BNPB juga melakukan kerjasama dengan BPKP guna mendampingi Pemda dalam penggunaan anggaran bencana. Kepala Daerah dan BPBD diharapkan aktif bersosialisasi kepada masyarakat mengenai PB agar masyarakat merasa tenang. Hal yang paling urgen adalah masalah relokasi warga yang bermukim di bantaran sungai agar memudahkan proses normalisasi.

Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman, SE, memaparkan tentang tindakan penanganan banjir di Kota Bima. Kronologis kejadian banjir bandang tanggal 21 dan 23 Desember 2016 dijelaskannya, berikut  berbagai tindakan penanganan. Mulai dari evakuasi, penetapan tanggap darurat hingga persiapan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Katanya, satu hal yang diapresiasi peserta Rakernas adalah tidak ada korban jiwa saat banjir bandang. Sistem peringatan dini yang diterapkan oleh para TSBK pada berbagai titik pengamatan ketinggian air berperan besar dalam membantu masyarakat bersiap menghindari terjangan banjir.

Katahya, TSBK bersama TNI dan Polri sangat berperan dalam proses evakuasi hingga distribusi logistik dan pembersihan. Wawali menyampaikan terima kasih kepada BPNB yang selalu mendukung dan memberikan arahan.

Demikian  juga seluruh pihak yang membantu, mulai dari Kementerian atau lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi NTB maupun daerah lain, unsur swasta, LSM, relawan, organisasi atau komunitas, universitas. (BK32)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Kasubdin Inventarisasi Kerusakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  Nurgroho Retno, menegaskan, dana penanggulangan bencana pasca-banjir bandang di Kota Bima dan Kabupaten...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, menjadi pembicara utama dalam kegiatan Workshop Membangun Ketangguhan Bencana di Hotel Aston Inn, Mataram, Rabu...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Puluhan massa mengatasnamakan Organisasi Pemuda Kreatif (OKP) dengan Serikat Persatuan Anak Rabadompu Timur Afresif (Sparta) Kota Bima menuntut perbaikan rumah korban...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Bagaimana kondisi areal pertanian di Kota Bima pascamusibah banjir Minggu (26/03) sore lalu? Berdasarkan data yang dilansir Pemerintah Kota (Pemkot) Bima,...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melaporkan tahapan penanganan banjir edisi Minggu (26/03) sore lalu. Penanganan itu merupakan tahapan telah dilakukan pemerintah selama...