Kota Bima, Bimakini.- Kebutuhan anggaran untuk pemulihan pascabanjir bidang kesehatan mencapai sekitar Rp67 miliar atau 65 persen. Sasarannya untuk peralatan kesehatan (Alkes).
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Ahmad, SSos, yang dikonfirmasi Senin (20/02) mengaku dana itu memang relatif banyak untuk Alkes pascabanjir bandang yang melanda Kota Bima akhir tahun lalu. Besarnya kebutuhan Alkes lantaran imbas dari banjir bandang tidak saja merusak sarana fisik sejumlah infrastruktur kesehatan, tetapi yang paling Alkes pada empat Puskemas, puluhan Polindes dan Pustu terdampak banjir.
Diakuinya, rata-rata yang rusak adalah Alkes, seperti alat perawatan kesehatan gigi pada empat Puskesmas. Semuanya rusak berat alias tidak bisa digunakan lagi. Kalau dihitung, harga alat-alat itu mahal.
Kemudian kebutuhan barang habis pakai juga sangat besar. Seperti kassa, alkohol, sarung tangan, dan obat. Di samping itu, kebutuhan anggaran lain untuk perbaikan sarana fisik sekitar 18 persen. Kemudian sisanya untuk kendaraan oprasional dan instalasi pengolahan air limbah. Kebutuhan anggaran untuk rehab dan rekon (RR) tersebut telah diajukan ke Kementerian Kesehatan.
Katanya, nanti pihak Kementrian yang akan mengajukan kebutuhan anggaran ke BNPB. “Tapi sampai hari ini, kami belum mendapatkan kejelasan soal kebutuhan anggaran RR,” akuinya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.