Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Petani Donggobolo Menjarah Pupuk lalu…

 

Foto Herman: Inilah pupuk yang dijarah petani di tengah jalan lintas Bima-Dompu.

Bima, Bimakini.- Ratusan petani Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima menjarah pupuk di jalan lintas Bima-Dompu. Tepatnya di desa setempat, Senin (06/02). Pupuk bersubsidi berjumlah 10 ton tujuan Kecamatan Bolo dan Donggo itu dihadang dan direbut petani. Masalahnya, stok pupuk pada  pengecer desa setempat  nihil.

Saat itu, kondisi jalan negara tepatnya di Desa Donggobolo  mendadak ramai. Ratusan orang langsung menaiki truk memuat pupuk bersubsidi yang sedang melintas di depan mereka. Satu per satu pupuk diturunkan petani. Ibu- ibu dan rekanannya yang lain menunggu di jalan.

Usai menjarah pupuk, petani setempat, Aan Adifadillah, mengatakan, petani Donggobolo ini membutuhkan pupuk, karena tanamam padi memasuki umur pemupukan. Saat ini stok pupuk di pengecer nihil. Lalu petani mendapatkan pupuk di mana, kalau tidak seperti ini caranya. “Kami terpaksa menghadang  mobil yang mengangkut pupuk di desa dan kecamatan lain, karena stok pupuk di desa kami kosong,” jelasnya.

Supir truk, Muhdar, mengaku  langsung menghentikan laju truk   karena puluhan orang di kendaraan  sudah mengubrak-abrik pupuk berjumlah 10 ton tersebut. “Kalau tidak berhenti mau bagaimana Pak, pupuk sudah turun di jalan dan banyak juga warga menahan laju truk,” jelasnya.

Meski begitu, lanjut Muhdar, warga tidak mengambil secara gratis. Namun, usai menurunkan lalu disimpan kemudian mereka membayar Rp95 ribu per sak. “Alhamdulillah pupuk sebanyak 10 ton tercatat semua Pak, tapi saya berharap penghadangan mobil pupuk seperti ini tidak terulang  karena desa dan kecamatan lain pun membutuhkan,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kepala Desa Donggobolo, Tolhab, SSos, yang berada di lokasi mengatakan kondisi seperti ini terjadi setiap tahun. Masalahnya kebutuhan pupuk wal musim tanam seperti ini meningkat, sedangkan  persediaan pupuk di pengecer sangat terbatas.

“Persediaan pupuk di pengecer hanya 80 sak, jumlah sebanyak itu tida bisa mencukupi kebutuhan petani atau area di Donggobolo,” jelasnya.

Dia  sudah mengimbau agar tidak menahan pupuk milik desa dan kecamatan lain, karena bisa merugikan pengecer dan petani di desa lain yang juga membutuhkan. seperti petani pada umumnya saat ini.

“Saya sudah berikan imbauan, karena kebutihan meningkat. Kami tidak bisa berbuat banyak, kami hanya mengontrol pembayaran saya berdasarkan jumlah pupuk yang diambil,” jelasnya. (BK34)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Polres Bima Kota melakukan tes urine mendadak bagi seluruh personilnya. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Polres Bima Kota untuk...

NTB

Mataram, Bimakini.- Pimpinan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara menunjukkan komitmennya mendukung Kontingen PON XXI NTB yang akan berlaga di Aceh – Sumatera Utara, bulan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPPNL) Bima menggelar acara Anugerah Reksa Bandha tahun 2023. Ada sejumlah kategori yang diberikan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.-  Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPPNL) Bima menggelar acara Anugerah Reksa Bandha tahun 2023. Kegiatan yang berlangsung di aula Satonda...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Pemilihan Wali Kota Bima tahun 2024  mengusung tema “Pilkada Matupa”. Harapannya akan terwujud Pilkada 2024 demokratis dan sesuai dengan prinsip pemilihan....