Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

25 KK Korban Banjir di Monggonao masih Hidup di Tenda

FOTO DEDY: Beginilah kondisi warga korban banjir di Kelurahan Monggonao yang hingga kini masih hidup beratap tenda.

Kota Bima, Bimakini.- Ternyata tidak saja di Kelurahan Penaraga yang warganya masih hidup di bawah terpal. Di Kelurahan Monggonao pun, puluhan Kepala Keluarga (KK) terpaksa hidup beratapkan terpal pascabanjir bandang akhir tahun 2106.

Mereka adalah warga Kelurahan Monggonao di RT 01 dan RT 03. Warga setempat sangat berharap janji pemerintah membangun kembali rumah warga korban banjir yang hanyut segera direalisasikan. Apalagi, sudah tiga bulan warga hidup dalam kondisi tidak menentu.

Seperti dikatakan Suarsanti (34). Bersama dua anaknya sudah sejak banjir tinggal beratapkan terpal. Tidak ada yang bisa diperbuat hanya sekarang tetap bertahan. “Mau membangun kembali rumah,  dari mana uangnya?” ujarnya.

Diakuinya, seluruh harta-benda telah hanyut terbawa banjir, apalagi pascaitinggal mati suami,  tidak ada yang bisa dikerjakan lagi.

Kata Suarsanti, hiduo di bawah terpal begitu menderitanya, bayangkan kalau malam hari harus merasakan dingin dan nyamuk karena bayaknya genangan air. Siang hari sama saja, di dalam kemah terpal begitu panas. Bahkan, sampai tidak bisa tidur siang sedikit pun, apalagi  saat musim hujan.

“Karena sudah lama terpakai, terpal  pun sudah mulai rusak dan robek, sehingga kini percikan air hujan  masuk,”  katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Begitu pun dikatakan keluarga A Azis (60)  di RT 03 RW 01 Kelurahan Monggonao. Tidak ada bisa diperbuat, hanya bertahan seperti ini. Memang tidak nyaman hidup beratapkan terpal seperti saat ini. “Tetapi apalagi yang bisa diperbuat,” katanya.

Hingga kini, diakuinya, hanya bertahan sampai ada yang mau mengulurkan tangan. Untuk mencari kerja sulit,  beserta lima anaknya masih berharap kapan janji pemerintah merealisasikan bantuan uang untuk membangun rumah.

Menurutnya, kalau berlama-lama  kehidupan warga korban banjir  saat yang hidup di tenda pengungsian akan semakin sengsara. Bagaimana tidak, untuk memasak dan tempat tidur di ruangan sempit yang sama. Belum lagi banyaknya nyamuk karena pascabanjir genangan air masih ada sampai saat ini.

“Kita sangat berharap segera realisasikan janji pemerintah mau berikan bantuan bangun rumah,”  harap Azis. (BK32)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.-Dampak bencana banjir bandang yang menyapu sedikitnya enam Kecamatan di Kabupaten Bima Jumat siang lalu, tidak hanya merendam ribuan rumah serta lahan pertanian...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Aksi demo dilakukan warga korban banjir dari Kelurahan Rabadompu, Senin (18/9/2017). Mereka bahkan merangsek masuk sampai pintu ruangan kantor Pemkot Bima. Satu...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Belasan warga Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima, Jumat (31/03) pagi, berbondong-bondong mendatangi kantor kelurahan setempat. Mengapa? Mereka mengaku karena tidak...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini. – Warga RT 01 RW 01 Kelurahan Monggonao yang menjadi korban banjir, meninggal dalam tenda pengungsian. M Ali Yasi (65) sudah...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Sebagian warga korban banjir kini masih bertahan hidup di tenda pengungsian. Lalu bagaimana respons Pemerintah Kota (Pemkot) Bima terhadap kondisi itu?...