Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Aparat Diminta Tegas Menindak Oknum yang Memicu Bentrokan

Sejumlah tokoh Desa Risa dan Dadibou yang hadir dalam islah di Kantor Camat Woha, Sabtu.

Bima, Bimakini.- Aparat kepolisian diminta untuk bersikap tegas terhadap pelaku tindak pidana yang memicu terjadinya bentrokan antarkampung. Bentrok antarkelompok Desa Risa dan Dadibou Kecamatan Woha selama ini dipicu oknum tertentu, hingga meluas.

Harapan itu disampaikan warga pada saat ikrar damai kelompok pemuda Desa Risa dan Dadibou di Kantor Camat Woha, Sabtu (18/3/2017).

Warga Desa Risa, Muhtar, SH mengharapkan perdamaian ini untuk selamanya. Agar tidak terjadi lagi konflik susulan, maka berikutnya aparat harus bertindak tegas dan cepat, etrhadap oknum yang terbukti melakukan pidana. Tujuannya, agar tidak meluas menjadi perkelahian kampung.

“Kami akan menjaga proses islah antarkedua desa, namun pihak kepolisian harus bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Juhri. Tujuan kehadiran masyarakat kedua desa, untuk mengembalikan hubungan harmonis dan mengakhiri  konflik ini tanpa ada rasa demdam dan lainnya.

“Ditinjau dari beberapa segi sangat merugikan, tidak ada alasan lagi untuk melanjutkan konflik ini, perdamaian ini harus menjadi dasar bahwa kita bersaudara. Maka harus ada tindakan tegas aparat menindak sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Warga Desa Daadibou, Syamsurijal berharap, polisi mengaktifkan Pos Pam Polsek Woha di perbatasan Desa Dadibou da Kalampa. Bentrok terjadi, karena lambannya penangaan masalah.

Baca Juga:  Sepakat Islah, Pemuda Risa dan Dadibou Ikrar Perdamaian

“Kami berterima kasih kepada aparat meleksanakan proaes islah ini, namun perlu dilakukan pengaktifan Pos oleh polisi agar setiap persoalan cepat teratasi,” ungkapnya.

Warga Dusun Minte Desa Dadibou, Rois, berharap islah ini untuk selamanya. Perang antarkampung tidak menguntungkan sama sekali.

“Untuk menghindari konflik, harus membunuh ego pribadi, kelompok maupun keakuan diri antaroknum pemuda,” pesannya.

Selain itu, meminta agar Pemda Bima memogramkan untuk pembinaan dan pemberdayaan pemuda desa. Pasalnya, yang terlibat bentrok dan memicunya pemuda yang tidak memiliki banyak aktivitas produktif dan positif.

“Pemda bertugas memperhatikan aktifitas pemuda, minimal harus ada upaya untuk mengurangi pengangguran pemuda,” harapnya.

Hadiri dalam ikrar perdamaian itu, Dandim 1608 Bima, Kapolres Bima Kabupaten, , Camat Woha, Kades Risa dan Dadibou, Perwakilan pemuda kedua desa, tokoh agama serta tokoh masyarakat. (BK34)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, menaruh harapan besar kepada Kapolres Bima yang baru menjabat, AKBP Eko Sutomo, agar dapat membantu mengatasi...

Opini

Oleh : Munir Husen Kejahatan di Kota Bima saat ini seperti warna pelangi. Mulai dari tindak pidana ringan, misalnya pelanggaran lalu lintas, sampai tindak...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup)  Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd mengingatkan, agar kasus konflik poso menjadi pelajaran panting bagi daerah, termasuk Dana...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Aparat keamanan mencegah akan terjadinya konflik antar kampung di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB. Terjadi perselisihan antara Desa Sondo dengan Desa Nontotera....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Image dan brand kampung berseteru atau yang biasa disebutkan warga “Rasa Lewa” (Kampung Perang, Red), hingga diplesetkan menjadi jalur “Gaza” pada jalur...