Kota Bima, Bimakini.- Banjir menggenangi wilayah Kota Bima sejak sejak pukul 17.00 WITA, Minggu (26/03/2017). Banjir baru mulai surut pukul 22.00 WITA. Sejumlah lokasi ‘diserbu’ banjir dalam kepekatan warna kecoklatan. Inilah sebagian gambaran kondisinya. Seperti apa?
Data yang dihimpun lokasi banjir menggenangi Kota Bima, yakni Lingkungan Suntu Kelurahan Paruga, tingginya setinggi perut orang dewasa. Lingkungan Dara dalam kondisi setinggi dada. Kampung Ranggo, aman. Kampung Pane seputar Ponpes Al-Husainy, kali mulai meluap dan gang tergenang.
Di persimpangan Malake, air setinggi dada. Perumahan Dikes Puskesmas Mpunda dan Kampung Saleko setingggi lutut. Di Kelurahan Penaraga, air masuk rumah setinggi lutut. Kampung Bedi, air masuk rumah warga setempat. Di kawasan Masjid Agung Al-Muwahidin dan sekitarnya, air deras setinggi mata kaki.
Kemudian wilayah Hokky Mart, BNI Bima, dan jalan-jalan protokol komplek pasar raya Bima juga banjir. Lalu di Kelurahan Penatoi, Sadia, wilayah Selatan Karara Kelurahan Monggonao, daerah aliran kali dari PLN dan Taman Ria masuk rumah, sebagian Kelurahan Monggonao, Kelurahan Paruga, bantaran sungai di Kelurahan Dara, dan bantaran sungai di Rontu.
Pada beberapa lokasi seperti di jembatan Kelurahan Sadia, air baru bisa dilewati pukul 21.00 WITA.
Begitu pun di jembatan Taman Ria, samping kantor PLN Bima, baru bisa dilewati pukul 21.35 WITA. Untuk jalur jalan di jembatan Penatoi, lebih cepat surutnya sekitar pukul 20.00 WITA dan sudah dapat dilewati semua kendaraan.
Kondisi paling parah dari persimpangan Melake menuju ke arah Barat. Ruas jalan ditutup total, karena ketinggian air di wilayah Paruga sekitarnya. Begitu pun jalan kampung Ranggo ke arah Utara.
Di jalan Gatot Subroto sama, akibat ketinggian air beberapa jam sempat tidak bisa dilewati dan baru bisa dilewati pukul 22.00 WITA. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.