Bima, Bimakini.- Tanaman bawang merah yang ditanam warga Desa Renda dan Desa Ngali Kecamatan Belo kini masih dalam kondisi kurang normal. Hal itu dipicu rendaman banjir yang meluap di Dam Raba Co’o yang menerjang wilayah So Tolo Renda dan So Ngali, Kamis (17/3) lalu.
Menurut pemilik tanaman, Ali Akbar, SH, bawang yang ditanam baru berumur 20 hari kini ditimpa musibah banjir dan sekarang hanya berusaha memberikan obat-obatan.
Sekitar tiga hektare lebih tanaman pada dua kawasan itu masih memicu kecemasan para petani. Apalagi, disusul hujan pada Minggu (19/3) mulai pukul 13.30 WITA sampai malam hari.
“Hal itu membuat dua warga itu cemas terhadap kondisi yang menimpa bawang mereka,” kata warga RT 11 Rw 05 ini saat dikonfirmasi Senin (20/3/17) melalui Ponsel.
Kata dia, untuk saat ini tidak bisa menyatakan tanaman bawang kurang sehat, karena belum ada sinar matahari untuk mengeringkan tanah di wilayah tersebut. “Sekarang hanya berdoa saja,” ungkapnya.
Menurut Hamdan, warga Desa Ngali Kecamatan Belo, bawang yang ditanamnya yang berumur 8 hingga 15 hari, masih dalam kemungkinan besar kurang subur dan gagal panen. “Tetapi masih banyak harapan untuk merawatnya menggunakan obat-obat tersendiri,” isyaratnya.
Katanya, sebab bawang masih umur muda dan dirawat untuk menyuburkan kembali masih banyak harapan yang bisa ditempuh. Asalkan kondisi alam kembali normal untuk semenatara waktu agar para petani saat ini mengetahui kondisinya.
“Ini merupakan harapan terakhir bagi kami, karena bibit kami tampung tahun 2016 kemarin habis ditanam. Kalau rusak ini di mana lagi kami dapat bibit bawang sedangkan bibit dari pemerintah hanya sebagian orang saja,” harapnya.
Diakuinya, kondisi alam saat ini tidak sesuai keinginan warga untuk menumbuhsuburkan kembali bawang merah yang menjadi pencarian nafkah setiap tahun. Oleh karena itu, dia berharap Pemerintah Kabupaten Bima secepatnya membenahi Dam Raba Co’o agar ke depan tidak menimbulkan hal serupa.
Bukan hanya di So Tolo Renda- Ngali yang ditimpa musibah, tetapi bawang yang dimiliki warga Renda yang ditanam di Desa Keli Kecamatan Woha juga ikut rusak karena hujan setiap hari menimpanya. Sebagaimana diakui Arkanuddin, SE, warga yang memiliki tanaman di wilayah setempat.
“Bawang yang saya miliki sudah ditimpa musibah penyakit “kanker” dan rusak hanya sebagian saja nantinya bisa panen,” katanya. (CBK03)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.