Bima, Bimakini.- Harga bibit bawang merah di Kabupaten Bima semakin melambung tinggi. Hal itu dipicu faktor kebutuhan warga setiap kampung yang ingin memiliki bibit untuk ditanam sebanyak mungkin. Seperti yang terjadi di Desa Renda Kecamatan Belo.
Informasi yang dihimpun, harga bawang merah pada bulan Januari- Februari lalu mencapai Rp4,3 juta per 100 kilogram. Nah, bulan Maret ini meningkat menjadi Rp5 juta/100 kilogram atau kuintal.
Warga Desa Renda yang sukses menjadi petani bawang, Nufrin, SE, harga bibit bawang pada bulan Maret ini mencapai Rp5 juta rupiah, dari sebelumnya Rp4,3 juta per 100 kilofram. Itu pun masih sulit dicari oleh warga. Hanya sedikit warga yang menyimpan bibit saat panen terakhir tahun 2016 lalu.
“Hal inilah salahsatu faktor kenapa bibit bawang merah tersebut makin melambung tinggi, membuat masyarakat ingin membeli bibit bawang untuk mereka tanam. Supaya tidak rugi jika saat panennya mendapatkan harga tinggi waktu panen,” katanya saat dikonfirmasi Minggu (05/03/2017).
Pria lulusan STIE Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP) Makassar ini lebih memilih menjadi petani ketimbang bekerja pada instansi pemerintahan. Menurutnya, pendapatan dari hasil pertanian bawang merah mencapai Rp250 juta per tahun. “Kalupun tidak ada penghalang mulai dari tanam sampai panen,” katanya.
Diakuinya, harga bawang merah baru dipanen Rp2.7 juta, itu pun masih dicari oleh pedagang untuk dibawa ke berbagai daerah.
Pantauan di lapangan, pertumbuhan bawang merah yang baru ditanam terlihat subur. Walupun saat sekarang bukan musim yang tepat disebabkan kondisi alam yang tidak mendukung.
Tetapi, para petani mengharapkan agar harga bawang baru di panen saat ini tidak menurun drastis. Hal itu karena harga obat-obatan semakin mahal. (CBK03)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.