Foto Oyan: Kondisi bibir jembatan yang menghubungkan Rasabou- Kara Kecamatan Bolo pascaterjangan banjir, Minggu sore.
Bima, Bimakini.- Jembatan yang menghubungkan Desa Rasabou dan Desa Kara Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dikuatirkan ambruk. Kondisi itu menyusul terjangan banjir Minggu (26/3) sore lalu.
Kekuatiran itu disampaikan warga RT 09 Desa Rasabou Kecamatan Bolo, Lukman H A Wahab. Tingginya intensitas hujan yang mengguyur seluruh wilayah Kabupaten dan Kota Bima pada Minggu (26/3) hingga menimbulkan banjir. Selain mengubrak-abrik permukiman warga, banjir juga menghantam bibir jembatan yang menghubungkan antara desa Rasabou dan Kara.
Katanya, saat itu banjir juga membasahi 40 karung padi dan 20 karung jagung yang dijemur di areal penggilingan bantaran sungai desa setempat. “Untung saat itu padi dan jagung cepat diangkut, kalau tidak pasti terseret banjir,” ujarnya.
Walaupun tidak ada kerugian yang dialami, katanya, kondisi bibir jembatan menghantui warga dan dikuatirkan ambruk. Buktinya kondisi bibir jembatan hingga tanah sekitarnya sudah terkikis. “Akibatnya sekitar 40 meter tanah bagian bibir jembatan sudah terkikis, kondisi itu sangat menguatirkan,” katanya.
Lukman mengharapkan Pemerintah Desa atau Pemerintah Kabupaten Bima segera menindaklanjuti kerusakan bagian bibir jembatan tersebut. “Kita harap pemerintah bisa meninjau kondisi jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut,” harapnya.
Kepala Desa Kara, Fuadi, membenarkan terkikisnya tanah sekitar bibir jembatan tersebut. Dia prihatink kondisi bibir jembatan yang menghubungkan desa Rasabou-Kara pascabanjir pada Minggu (26/3).
Kades berharap agar Pemkab Bima mengalakosikan anggaran untuk pembangunan bronjong bibir. Sebelum pengikisan tanah bibir jembatan, sudah pernah mengusulkan agar memasang bronjong pada bibir jembatan tersebut. Akan tetapi, hal itu belum direalisasikan. “Kita pernah berharap pembangunan bronjong, hanya saja belum diakomodir saja,” pungkasnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
