Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Kenakalan Remaja

 

Dok jejakpendidikan.com

AKHIR-AKHIR ini, kasus dugaan pencabulan, pencurian kendaraan bermotor (CuraNmor), dan Narkoba kembali menghiasi wajah Mbojo. Muncul dari satu sudut, lalu kembali menghentak suasana di sudut lain. Luka sosial yang masih saja menganga di depan mata kita. Dari sejumlah kasus itu, hampir semuanya terduga pelaku dan korban adalah remaja. Mereka yang baru menanjak remaja, namun sudah menampakan kondisi mental yang perlu di-recharge. Contoh terakhir adalah kasus yang melibatkan  warga  asal Desa Sie Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Rabu (22/3/2017) lalu. Aparat menangkapnya karena dugaan mencabuli pelajar.

Tentu saja kasus seperti ini bukan yang pertama di daerah ini. Itu rangkaian yang terus berderet.  Menambah buram potret remaja. Meski hanya sebagian, namun telah mencitrakan sesuatu yang buruk.

Remaja memang sedang berada dalam taraf pencarian identitas, pengembangan, dan mencoba-coba. Ketidakstabilan remaja tampak dari perilaku mereka yang mudah terinfeksi oleh berbagai pola komunikasi yang menurut mereka menarik. Meskipun belum tentu bermanfaat bahkan membingungkan orang lain. Termasuk orang tua mereka sendiri.

Satu di antara aspek penting yang harus diperhatikan dalam perjalanan hidup remaja adalah pembentukan identitasnya. Aspek ini merupakan titik paling kritis,  karena pada masa remaja mereka ragu dalam menentukan identitasnya. Satu di antara identitas diri yang harus dimiliki setiap remaja adalah tata nilai. Melalui sistem tata nilai yang dianutnya, seorang remaja mengungkapkan siapa, mengapa, dan bagaimana dia sebagai sosok pribadi. Dapat dikatakan, setiap remaja adalah pribadi yang unik dan khas sehingga memiliki identitas atau tata nilai yang belum tentu sama dengan identitas atau tata nilai yang dianut remaja lain.

Tata nilai seorang remaja terbentuk oleh banyak faktor. Internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, atau adik. Faktor-faktor eksternal adalah semua faktor di luar keluarga inti misalnya, budaya, agama, sekolah, lingkungan, atau ideologi. Nah, tantangan saat ini adalah bagaimana mengondisikan remaja ini di tengah dinamika sosial yang begitu kompleks. Pengaruh media komunikasi dan informasi, bahkan telah memasuki ruang pribadi.

Bagaimana dengan di Bima atau Dompu? Mari mengawal remaja kita agar tidak terjebak suasana yang menghanyutkan dan menghancurkan masa depan mereka. Merekalah ‘bahan baku utama’ masa depan daerah dan bangsa ini. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait