Kota Bima, Bimakini.- Dr Hj Siti Maryam Salahuddin adalah anak ketujuh atau terakhir dari sultan Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Ina Ka’u Mari sapaan akrabnya lahir 13 Juni 1927.
Mendirikan Yayasan Museum Samparaja pada tahun 1985, dilanjutkan pendirian Museum Samparaja pada 1995.
Selasa, 23 November 2010, menyandang gelar Doktor Bidang Filologi di Fakultas Sastra di Kampus Universitas Padjadjaran dengan IKP 3,44. Saat itu menjadi wisudawati doktor tertua dengan usia 83 tahun.
Bahkan memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Peraih Gelar Doktor Tertua. Sebelumnya dipegang oleh B.R.A. Mooryati Soedibyo yang meraih gelar doktor dalam usia 79 tahun tahun 2007, dan Dr. Ahmad Wasim Darwis, S.H., Sp.N. diusia 79 tahun 2005.
Mengikuti perkuliahan sekitar tiga tahun dan harus bolak balik Mataram-Bandung. “Selama masih mampu, kapan pun dan di mana pun, saya akan terus mengejar ilmu. Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas, saya sungguh sangat menikmatinya,” katanya saat wisuda.
Baca Juga: Hj Siti Maryam di Mata Wakil Bupati Bima
Baca Juga: Ina Ka’u Mari Minta Dimakamkan di Kompleks Mesjid Sultan Salahuddin
Baca Juga: Jenazah Hj Siti Maryam Salahuddin Disemayamkan di Pandopo
Baca Juga: Innalillah, Hj. Siti Maryam Salahuddin Meninggal Dunia
Dalam karier birokrasinya, Siti Maryam merupakan kebanggaan NTB yang memperoleh penghargaan khusus dari Presiden Soeharto tahun 1974. Saat itu ia menjadi yang pertama dan satu-satunya perempuan Indonesia yang diserahi tugas sebagai Asisten Gubernur.
Diusianya yang 90, tepatnya Sabtu (18/3/2017) Pukul 16.00 WITA, sang Putri Sultan Bima ini pun menghembuskan nafas terakhir.
(BK25/Berbagai Sumber)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.