Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Seminar Gizi, Bupati Bima Ingatkan Aspek ini…

DOK HUMASPRO: Bupati saat hadir pada Seminar Gizi di aula SMKN 3 Kota Bima.

Bima, Bimakini.- Seminar Gizi dilaksanakan oleh Persatuan Ahli Gizi dan Prodia Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Rabu (2/3) lalu. Pembukaan seminar dilakukan oleh  Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri. Seminar diikuti bidan dan perawat.

Kabag Humaspro Setda Kabupaten Bima, Armin Farid, SSos, Kamis (2/3) menjelaskan, saat itu Bupati mengatakan status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumberdaya manusia (SDM). Status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil dan saat menyusui merupakan periode sangat kritis atau  dikenal dengan 1.000 hari pertama kehidupan.

Dikatakannya, walaupun remaja putri secara eksplisit tidak disebutkan dalam 1.000 hari pertama kehidupan, namun status gizi remaja putri atau pranikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan serta kelahiran, apabila remaja putri menjadi ibu.

Bupati mengakui persoalan gizi itu kompleks, untuk itu perlu sinergisitas semua pihak dalam penanganannya. “Saya berharap para bidan, ibu hamil, jajaran Dinas kesehatan, Persatuan Ahli Gizi dapat bersinergi menangani masalah ini,” harapnya dikutip Armin.

Katanya, masalah gizi pada anak akan menentukan bagi kualitas SDm dan peningkatan IPM Kabupaten Bima. Saat ini tantangan besar masih diperlukan adalah upaya pencapaian target Millenium Development Goal (MDGS) yang pada tahun 2015 masih belum optimal. Khusus untuk sektor kesehatan, perbaikan gizi masyarakat menjadi salahsatu target sebagai upaya mencapai komitmen global serta peningkatan kualitas SDM ke depan.

“Arah pembangunan kesehatan Indonesia dari tahun 2005 – 2024 didorong ke arah upaya promotif dan preventif serta peningkatan universal coverage menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan,” jelasnya.

Ketua Panitia, Tita Masyita, MSi, mengemukakan, 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan gizi, katanya, dilakukan intervensi spesifik dengan pendekatan continuum of care. Dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur). Mencermati kontribusi intervensi sensitif yang terbukti berperan besar terhadap penanggulangan masalah gizi.

“Untuk itulah, forum ini diharapkan memberikan kontribusi untuk upaya perbaikan gizi disektor kesehatan selalu didukung oleh sektor nonkesehatan,” harapnya.

Seminar dihadiri Ketua GOW dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima, Rostiati, SPd. Narasumber dari jajaran Dikes Kabupaten Bima, Dinas Ketahanan Pangan, Dokter gizi dan kecantikan RSUD Bima dan dari Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Bima. (BK29)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait