Bima, Bimakini.- Ratusan pemuda Desa Risa da Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima sepakat islah di Kantor Camat Woha, Sabtu (18/3/2017). Saat islah kedua kelompok pemuda ini tidak hanya berpelukan, namun juga diwarnai isak tangis.
Selain kelompok pemuda dua desa, juga tokoh agama dan masyarakat hadir. Mereka mengucapkan ikrar perdamaian di bawah sumpah Alquran.
Mereka mengucapkan ikrar bersama-sama. Pengucapan sumpah sendiri dipandu anggota TNI dan Polri . Mereka yang diundang hadir mengucapkan ikrar yang memicu terjadinya bentrok berkepanjangan kedua desa.
Setidaknya ada lima ikrar diucapkan bersama, atas nama Allah SWT tidak akan bermusuhan lagi. Saling menghormati satu sama lain, tetap hidup rukun berdampingan sebagai keluarga dan tetangga,
Jika terjadi perselisihan dan kejadian itu mengandung unsur pidana, akan menyerahkan penyelesaiannya kepada kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Menjaga keutuhan daerah dan NKRI.
Mewakili pemuda Desa Risa, Sony menyesalkan adanya perkelahian antarkampung ini. Sebab tali silarurahmi antarkedua desa terputus dan banyak kerugian dirasakan masyarakat.
“Kami sesalkan bentrok ini, Karena melibatkan pemuda, Makanya pemuda Risa dan Dadibou sepakat untuk mengakhiri bentrok dengan mengucapkan sumpah perdamaian,” katanya.
Sementara pemuda Desa Dadibou, Kangku, juga menyesalkan peristiwa memalukan tersebut. Juga berjanji ini adalah perdamaian terakhir kali dan tidak akan terulang lagi peristiwa bentrokan.”Kami rindu kebersamaan masyarakat kedua Desa, karena masih memiliki satu aliran darah, jadi sulit untuk diputuskan tali persaudaaan kami,” ungkapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.