Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Tiga Titik Hutan Bakau di Langgudu Dibabat Habis

DOK: Beginilah kondisi bakau yang dibabat oknum warga di wilayah Langgudu.

Bima, Bimakini.- Hutan bakau (mangrove) bukannya dilindungi sebagai penyangga ekosisitem. Justru tanaman mangrove tumbuh  sepanjang pantai So Wadu Wawi, So Pali Kaja Desa Laju, dan So Tasera Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima dibabat habis oleh sejumlah   warga. Lahan itu diduga  ingin dijadikan milik pribadi untuk dijadikan tambak udang.

Warga Langgudu, Muhaimin, mengatakan aktivitas pembabatan hutan itu meresahkan masyarakat Langgudu, karena telah terjadi pembabatan hutan lindung sampai hutan mangrove untuk kepentingan pribadi dan golongan oknum masyarakat tertentu.

“Belakangan ini marak terjadi tindakan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh oknum tertentu di Kecamatan Langgudu dan kami sangat resah,” jelasnya saat  dihubungi Kamis (23/03).

Selain pembabatan hutan di gunung dan tidak dipersoalkan Pemerintah Daerah, kata dia, saat ini hutan mangrove di So Wadu Wawi, So Pali Kaja Desa Laju, dan So Tasera Desa Doro O’o sudah dibabat habis dan akan dijadikan tambak udang oleh oknum warga. “Ada tiga titik hutan mangrove yang dibabat, kami meminta pemerintah dan Kepolisian agar menangkap dan menindak tegas pelaku,”  ujarnya.

Mewakili masyarakat Langgudu, dia meminta Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, segera menerbitkan Surat Edaran agar menghentikan bentuk perusakan kawasan hutan. Mulai dari hutan tutupan negara sampa hutan yang berada di garis pantai.

“Bupati harus tegas kepada Dinas Kehutanan hingga UPTD dan Kepolisian untuk menindak tegas sesuai porsi hukum yang berkeadilan,” kata dia.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengancam, apabila aktivitas ini tidak segera dihentikan pemerintah, pihaknya akan mencegah bersama masyarakat Langgudu dan mengawal kasus pembabatan yang sudah terjadi di seluruh wilayah Langgudu.

“Karena sudah banyak kasus lingkungan yang tidak pernah diselesaikan Pemda, kami akan mengerahkan masa dalam skala besar untuk dialog terbuka. Tujuannya supaya pemerintah punya perhatian terhadap lingkungan ini,”  ujarnya.

Katanya,  warga juga sudah mematok lokasi pantai untuk dijadikan hak milik pribadi. Bahkan, aktivitas sebagian warga ini, dikuatirkan akan memancing warga lain ikut-ikutan. Pada akhirnya  berdampak pada abrasi pantai pada  beberapa pulau dan mengganggu keseimbangan ekosistem ikan laut. “Masyarakat Langgudu hanya punya laut jadi harus dilindugi ekositem, termasuk hutan mangrove,” terangnya.

Camat Langgudu, HM Rum, membenarkan beberapa hari terakhir ada beberapa oknum masyarakat membabat  hutan bakau pda  tiga titik di Kecamatan Langgudu. Karena pihaknya menerima laporan masyarakat, akhirnya sudah diberikan peringatan dan imbauan tegas terhadap masyarakat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dipastikannya, tidak ada lagi aktivitas pembabatan hutan mangrove, karena bersama anggota Muspika dan Pol PP ke lokasi   Rabu (22/3) untuk menegaskan supaya meninggalkannya. “Karena sebelumnya sudah ada surat imbauan dari Dinas Kehutanan,”  katanya.

Menurut dia, warga membabat hutan mangrove karena merasa memiliki keuntungan besar. Yakni  tambak udang yang dimiliki warga mampu menghasilkan uang berlimpah. “Karena ingin mendapatkan keuntungan banyak, hutan mangrove itu dibabat untuk pribadi supaya dijadikan tambak,”  ujarnya.

Rum menanggapi rumor  di tengah masyarakat soal Camat memberikan izin. Intu ulah oknum masyarakat, bahkan mereka sudah mendatangkan peralatan berat untuk menggali tambak. Namun, tidak bisa karena kelembaban tanah tidak mendukung.

“Tidak ada saya berikan izin soal perusakan lingkungan, itu keinginan warga sendiri kok,”  pungkasnya. (BE34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Dewan Pelaksana Geopark Tambora-SAMOTA Biosphere Reserve Pulau Sumbawa bekerjasama dengan PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) Cabang Bima melakukan kegiatan Konservasi Teluk Bima...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.-  Jumat (03/12), Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal, memimpin penanaman 2000 pohon mangrove di sepanjang Pantai Amahami Kelurahan Dara Kota...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Selain memiliki fungsi ekologis, kawasan mangrove juga memiliki fungsi ekonomi bagi masyarakat pesisir sekitar mangrove. Hanya saja, terkadang pola penanaman mangrove...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Ada pengakuan menarik dari Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bima, Drs Dahlan Muhammad, soal  Program penanaman bibit mangrov di pantai Desa Laju,...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Polres Bima Kota mengaku bakal menelusuri kasus penelantaran ratusan bibit mangrove, di Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, yang sedianya akan ditanam...