Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Trauma, Warga Mengungsi ke Sejumlah Masjid

Foto Dedy: Beginilah kondisi warga yang mengungsi di Masjid Sultan M Salahaudin, Minggu malam. Mereka masih dihantui trauma banjir akhir 2016 lalu.

Kota Bima, Bimakini.- Banjir bandang yang melanda Kota Bima Minggu (26/3) sore kembali memicu kepanikan warga. Mereka terpaksa mengungsi  ke sejumlah tempat.

Dari informasi dan pantauan bimakini, lokasi pengungsian warga seperti di Masjid Baitul Hamid Kelurahan Penaraga, Masjid Agung Al-Muwahidin, Masjid Sultan M Salahudin di Kampung Sigi Kelurahan Paruga.

Termasuk di Masjid An-Nur Kelurahan Monggonao dipenuhi warga yang mengungsi. Mereka kuatir  dan trauma  pada banjir sebelumnya.  Begitu pun di Masjid Al-Huda Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao. Selain itu, sejumlah tempat lain yang dinilai aman.

Warga membawaserta harta- benda yang dapat dibawa. Seperti dikatakan Yaman, warga Kelurahan Paruga. Diakuina, karena ketinggian air sungai terus naik,  bersama keluarga mengungsi ke masjid. Hal itu karena memang pengalaman sebelumnya, kali ini warga lebih cepat menuju tempat-tempat yang sekiranya tidak tergenang air.

Tidak saja warga mengungsi, puluhan kendaraan roda dua maupun roda empat ikut diamankan oleh pemiliknya. Mereka mengincar  beberapa tempat yang dinilai aman. Sekali lagi, karena pengalaman banjir sebelumnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pantauan di lapangan, beberapa titik banyaknya kendaraan sengaja dibawa untuk diamankan. Seperti di jalan Soekarno-Hatta, depan masjid An-Nur Kelurahan Monggonao. Puluhan mobil terparkir sepanjang kiri dan kanan bahu jalan,  yang merupakan milik warga sekitarnya.

Begitu pun di jalan Jenderal Sudirman, jalan penghubung Kelurahan Sadia dan Rabangodu Utara. Banyak mobil terparkir di sisi kiri dan kanan jalan.

Di Kelurahan Sadia, warga terpaksa mengungsikan kendaraan roda dua di atas pelataran lapangan setempat. Hal itu demi menghindari terbawa arus banjir.

Sesekali terlihat para pemilik kendaraan hilir-mudik memeriksa kendaraannya. Mereka kuatir jika loaksi yang sebelumnya dianggap aman, malah “dikunjungi” banjir. (BK32)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait