Dompu, Bimakini.- Sejak tanggal 3 April 2017 lalu, Dam Rababaka di Desa Rababaka Kecamatan Woja Kabupaten Dompu jebol dihantam banjir. Akibatnya, terjadi kekeringan pada sejumlah desa di Kecamatan Woja.
Untuk mengantisipasi hal itu, saat ini Balai Wilayah Sungai (BWS) telah mengalokasikan dana untuk memercepat pekerjaan irigasi pengelak di sisi irigasi primer. “Kami antisipasi dengan irigasi pengelak,” ujar pelaksana PT Masayu Kontrindo, Tajudin, Jumat (28/04).
Diakuinya, irigasi pengelak itu hanya sementara, sambil menunggu pekerjaan Dam Rababaka. Apalagi, saat ini dampak kerusakan Dam itu telah terjadi kekeringan di Woja. Diakuinya, seringnya banjir juga menghambat pekerjaan. Beberapa waktu lalu sekitar 100 kubik material batu terbawa banjir. “Direncanakan pekerjaan ini akan selesai sekitar 240 hari kalender,” ujarnya.
Dia berharap irigasi alternatif itu bisa mengantisipasi kekeringan yang tengah melanda wilayah Woja dan sekitarnya. Hal ini juga untuk mengantisipasi gagal panen. Akibat kerusak Dam, selain berdampak pada petani, juga kekeringan pada pertenakan ikan air tawar di Woja. Selama ini Woja merupakan pusat pertenakan ikan air tawar.
Saat ini, selain air untuk pengairan yang kering, warga juga mengeluhkan pasokan air PDAM yang sudah hampir tiga pekan macet. Hal itu juga disebabkan banjir yang menjebol Dam Kemudi. (BK24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.