Mataram, Bimakini.- Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr.TGH. M.Zainul Majdi yang akrab disapa TGB merasa salut, bangga dan mengapresiasi karya dan perjuangan guru yang tanpa lelah menciptakan inovasi dan kreasi dalam proses pembelajaran.
Aperasiasi itu disampaikan TGB sesaat setelah mendengarkan pemaparan dan melakukan dialog hasil inovasi tiga orang guru, yakni Azis dari Sumbawa, Aswin dari KLU dan Henny dari KSB. Mereka telah menciptakan inovasi pembelajaran yang sangat menginspirasi untuk memanfaatkan potensi yang tersedia disekitar kita, yang ada didekat kita dan selalu ada sebagai medium pembelajaran yang efektif. Atas inovasi dan karya yang menginspirasi itu, Gubernur berjanji akan mengalokasikan anggaran khusus dari Pemerintah Provinsi NTB bersama Kabupaten/Kota, untuk Tunjangan Inovasi bagi guru yang benar-benar bekerja dan menghasilkan inovasi.
Hal itu disampaikan Gubernur dihadapan seluruh peserta lomba gelar inovasi inspirasi dari guru, bertemakan “memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan hasil pembelajaran terkait literasi dan Numerasi di NTB”, di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur, Selasa, 25/4-2017.
Saat dialog dengan para guru inovator, Gubernur menyatakan inovasi pembelajaran yang diciptakan oleh para pendidik kreatif ini, tidak hanya bermanfaat untuk anak didik di sekolah itu, tetapi akan bermanfaat untuk semua anak didik di NTB. Menurutnya, inovasi itu sangat berarti dan memenuhi syarat disebut sebagai kreativitas yang luar biasa, karena memanfaatkan potensi dan medium yang ada disekitar kita, mudah dicari dan biaya sangat murah.
Untuk itu, TGB langsung bertanya satu persatu kepada guru yang telah menciptakan inovasi pembelajaran terpilih. Pertama kepada pak Guru Abdul Azis dari Sumbawa, yang menciptakan inovasi pembelajaran matematika menggunakan segala benda yang ada disekitarnya, yang sangat mudah ditemukan. Misalnya mengajarkan berat benda, digunakan batu kali, atau tepung atau benda lainnya sebagai medium pembelajaran.
Gubernur menanyakan apa yang mendorong memilih medium tersebut sebagai media pembelajaran. Azis menjelaskan, setalah dia mengindenfikasi persoalan yang dihadapinya, ternyata ia melihat banyak potensi disekitarnya, yang mudah ditemukan, sering dilakukan, tetapi tidak dipraktekkan untuk mendukung pendidikan. Akhirnya setelah mencoba mempraktekkan hal itu, baru 2 bulan berjalan, hasilnya sungguh luar biasa.
“Dari 21 siswa dikelas 5 ternyata 19 siswa meraih prestasi baik, dan tinggal 2 siswa yang belum tercapai,” terang Azis.
Demikian juga bu Guru Henny dari Sumbawa, yang menciptakan inovasi pembelajaran matematika dengan memanfaatkan stake es cream untuk mendorong minat dan merangsang kemampuan berhitung siswa. Berbeda dengan bu guru Henny, pak Guru Aswin dari KLU, justeru dihadapkan pada masalah anak yang tidak percaya diri (PD) berbicara didepan kelas.
Pada mulanya, Lulusan sarjana Pendididikan (S.1) STKIP Hamzamwadi Pancor itu, merasa sangat sulit menghadapi siswa yang tidak punya nyali berbicara didepan umum. “Jangankan berbicara hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan guru saja berani, malahan menangis bila ditanya”, cerita Azwin. Awalnya ia dibuat bingung, tetapi dengan adanya program inovasi, ia kemudian mencoba menciptakan inovasi melalui penayangan foto-foto yang dilaminating atau gambar video untuk merangsang keberanian siswa. Ternyata dari inovasi itu, dengan modal HP pribadi, dalam 2 bulan proses pembelajaran dengan menggunakan medium foto dan gambar-gambar tadi, mampu mengubah kondisi siswa yang tadinya tidak berani atau tidak mau tampil didepan kelas, malahan sebelum disuruh atau diminta, justeru siswa sendiri yang minta tampil didepan untuk bercerita atau berbicara.
Menyimak pengalaman dan cerita para guru inovatif tadi, gubernur TGB menegaskan bahwa semua karya-karya guru yang menginspirasi itu, sumbernya dan bahan-bahanya berada didekat dan tersedia dilingkungan kita masing-masing. “Tuhan Yang Maha Esa, ternyata telah melengkapi berbagai kebutuhan lebih dari cukup untuk hidup dan berkarya, sekaligus media pembelajaran ditempat dimana kita tinggal”, ungkapnya. Untuk itu, Gubernur yang juga Ahli Tafsir Alqur’an itu mengajak para guru untuk terus mencermati dan menggali berbagai potensi yang ada disekitarnya, sebagai medium pembelajaran, pinta TGB.
Sebagai bentuk apresiasi dan komitmen pemerintah Provinsi NTB, maka pihaknya akan segera mengatur diadakannya tunjangan inovasi bagi guru-guru yang inovatif, yang mana teknis pemberiaan tunjangan serta besaran tunjangan dan jangka waktu pemberiaannya akan segera dirumuskan pihaknya bersama-sama pemerintah Kabupaten/Kota se- NTB.
NTB, PROVINSI INOVASI PERTAMA DI INDONESIA
NTB merupakan Provinsi INOVASI pertama di Indonesia yang mengimplementasikan program inovasi dalam proses pembelajaran. Program ini dimulai tahun 2016 lalu dan akan berakhir tahun 2019 mendatang, atas kerjasama Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemendikbud dengan Pemerintah Autralia melalui DFAT pada program INOVASI.
Neryl Lewis, Konselor develovement Cooperation dari Kedutaan Australia menegaskan program inovasi di NTB dilaksanakan di 6 Kabupaten, yaitu KLU, Loteng, Sumbawa, KSB, Dompu dan Kabupaten Bima. Bentuk implementasi program ini adalah inovasi inspirasi dari guru, yakni memanfaatkan inovasi yang berasal dari guru itu sendiri untuk meningkatkan hasil pembelajaran terkait dengan literasi dan numerasi. Fokus kegiatannya adalah Belajar mengajar (PBM) literasi dan numerasi dikelas (SD dan SMP), kerjasama dengan guru, orang tua murid dan Pemda setempat, serta pilot project peningkatan proses pembelajaran dan riset untuk meningkatkan mutu pendidikan, ungkap Neryl.
Ia juga menegaskan salah satu hambatan pendidikan yang sering dijumpai dihampir semua daerah di Indonesia, adalah masih lemahnya budaya literasi dan numerasi di kalangan masyarakat. Karenanya, wanita asal negeri kangguru tersebut, sangat mengepresiasi Inovasi dalam proses pembelajaran yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
“Ini merupakan contoh inovasi yang sederhana tetapi manfaatnya sangat luar biasa”, ungkap Neryl dalam sesi press conference didampingi Gubernur TGB. Ia berharap dan berkomitmen untuk mensuport dan mengawal, bagaimana inovasi yang baik ini dapat terus berlanjut dan menjangkau sebanyak mungkin masyarakat kita dan seluruh dunia pendidikan di sekolah, harapnya. Senada dengan Neryl, Gubernur TGB menegaskan komitmennya untuk mengawal keberlanjutan program inovasi, melalui penyediaan Tunjangan Inovasi bagi guru-guru yang menunjukkan kinerja dan inovasi. “Pembelajaran dan pendidikan literasi dan numerasi menjadi kebutuhan kita bersama”, ujar TGB. Untuk itu, ia mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan perhatian dan dukungan sepenuhnya bagi guru-guru yang kreative dan menunjukkan kinerja yang baik bagi kemajuan pendidikan didaerahnya. (BK37)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.