Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

BPBD Kabupaten Paparkan Rencana Aksi Rehabitasi Pascbanjir

Monev tim BNPB Pusat tentang penanganan pascabanjir di Kabupaten Bima, Kamis.

Bima, Bimakini. – Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Bima Ir. HM Taufik Rusdi, MAP memaparkan di depan  Tim Pengarah BNPB Pusat, Kamis (13/4/2017) tentang rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir. Acara monitoring dan evaluasi (Monev) itu juga dihadiri sejumlah SKPD lingkup Kabupaten Bima.

Taufik menjelaskan, berdasarkan data BMKG intensitas hujan yang terjadi 19 – 23 Desember 2016 tarakumulasi sebesar 290 mm dan berdasarkan data BWS volume air saat banjir sebesar 2,3 juta m3. Akibatnyam debit air sungai naik di beberapa daerah aliran sungai dan anak sungai di enam kecamatan, yakni Wawo, Sape, Ambalawi, Wera, Langgudu serta Sanggar.

“Pemukiman di bantaran sungai dan pengendalian tata ruang belum maksimal, menyebabkan banjir selalu mengancam wilayah permukiman dan persawahan,” jelasnya di Kantor BPBD Kabupaten Bima.

Banjir bandang di Kabupaten Bima, terjadi 21 dan 23 Desember 2016 dan bedampak di Wawo, Sape, Ambalawi, dan Wera. Banjir lagi 2 Januari 2017 di Kecamatan Wawo dan Sape. 17 Januari terjadi lagi di Laggudu.

“Kemudian di Kecamatan Sanggar terjadi lagi tanggal 19 dan 22 Januari 2017. 26 Januari 2017 kembali melanda Kecamatan Wawo dan Sape,” ungkapnya.

Akibat banjir tersebut,  kata dia, sebanyak 437 unit rumah terdampak. Rumah yang direncanakan direlokasi, 348 unit.”Ini semua sudah didata, baik nilai kerugian maupun kerusakan serta total kebutuham yang diperlukan berdasarkan hitungan kami, “jelasnya.

Pascabanjir, kata dia, mengintensifkan koordinasi antarSKPD, BNPB,  Kementrian atau lembaga terkait. Pemukiman di bantaran sungai ditangani dengan pola relokasi, revitalisasi dan menormalisasi sungai.

“Berkaitan dengan relokasi permukiman penduduk, maka harus ada penyediaan lahan oleh pemerintah daerah,” katanya.

Pemaparan yang disampaikan Kepala BNPB Kabupaten Bima, tidak langsung direspon oleh Tim pengarah BNPB Pusat. Namun laporan itu akan dibahas lagi dan disimpulkan nantinya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dirangkaikan Rapat Koordinasi (Rakor) rencana aksi bencana alam banjir Kabupaten Bima. Kegiatan ini diikuti empat Tim pengarah BNPB, 10 dari BPBD Kabupaten Bima, 25 orang dari SKPD dan  perwakikan BMKG Bima. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi Rabu (21/2/2024) malam di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, menyebabkan satu jembatan putus. Selain itu sejumlah rumah...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pj Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, audiensi bersama Kedeputian Penanganan Darurat serta Kedeputian Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- BPBD Kabupaten Bima mendistribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di beberapa lokasi terdampak. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima melalui...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI  menyalurkan bantuan logistik dan peralatan atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di Bima. Bantuan diterima...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Bencana banjir yang terjadi 5 April 2023 di Kabupaten Bima berdampak pada 2.985 kepala keluarga (KK) atau 8.305 jiwa di enam Kecamatan....