Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Dinamika KNPI

HARI ini, Senin 17 April 2107,  Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di gedung PKK. Banyak komponen pemuda yang menunggu momentum ini dalam berbagai alasan. Tentu berkumpulnya potensi kaum muda ini merupakan media untuk memertemalikan kembali kekuatan sebagai perekat komponen pemuda.

Momentum Musda ini  diperkirakan akan menghangat, menyusul  adanya perang urat syaraf dan pemanasan awal. Bahkan, bagian dari dinamika itu, anggota KNPI  di Bolo membakar bendera saat menuntut Musyawarah Kecamatan (Muscam). Memanasnya ‘bola liar’ di Bolo itu jangan sampai menjadi pemicu ketidaktertiban forum yang dihajatkan melahirkan putusan cerdas dan solutif itu.

Sebagaimana diketahui, di  dinding media sosial Facebook, beragam sorotan, pernyataan, dan sindiran mengemuka. Sebagian kaum muda memertanyakan wajah KNPI Kabupaten Bima yang kurang populer di mata publik. Tidak memiliki greget luar biasa yang terekspresi melalui ide, gagasan, dan eksekusi programnya. Dalam bahasa sebagian pengeritik, pengurus KNPI selama ini kok ramai saat Musda saja? Setelah itu, gone with the wind! Nah, semoga muncul dinamika forum mulai Senin hingga berakhirnya acara nanti berlangsung sehat dan konstruktif. Merefleksikan kondisi kader yang kritis-konstruktif-partisipatif. Bukan sebaliknya memicu anarkisme forum  yang biasanya muncul dalam perhelatan kaum muda.

Rajutan gugatan lainnya menghangatkan dinding media sosial adalah sorotan terhadap kiprah KNPI yang tidak bergaung luas. Ada yang menyorot, KNPI  hari ini kehilangan daya pikatnya. Tertinggal beberapa langkah dengan komunitas dan Organisasi Kepemudaan lainnya. Ada semacam kegagapan mendinamisasi aksi. Padahal, idealnya, organisasi kaum muda itu progresif dan tidak kehilangan semangat kritis terhadap perubahan di sekitarnya. Ketika suatu organisasi  melempem, maka itu berarti sinyal lonceng kematian dan tercecernya suatu komunitas generasi dalam menyiapkan diri menjemput masa depannya dan daerah ini.

Sejak mereposisi hubungannya dengan pemerintah tahun 2002 lalu, KNPI pada belahan manapun meredefinisi dan mereaktusalisasi makna kehadirannya. Semangat yang sejatinya dibangun adalah bagaimana membahasakan ide dan gagasan dalam karya nyata. Dari sebelumnya ‘anak emas’ pemerintah, lalu bermetamorfosa membangun posisi sebagai mitra kritis. Tanpa semangat kritis, maka KNPI akan kehilangan ruh perjuangannya dalam dinamika pembangunan dan peradaban.

Akhirnya selamat ber-Musda. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait