Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Heboh Sonco Tengge itu…

ilustrasi JIBI Photo

LAPORAN kasus yang disampaikan ibu rumah-tangga, Fita Manfatun Fitriani, soal dugaan perselingkuhan suaminya, oknum anggota Polres Bima Kota dan legislator Partai Demokrat Kota Bima, kini bak bola salju. Bergulir lincah dan menjadi bahan perbincangan publik. Isu perselingkuhan siapapun memang sensitif nan seksi, apalagi jika membelit aparat dan pejabat negara. Meski masih sebatas laporan dan klaim pihak Fita, namun kasus di perumahan Sonco Tengge itu telah menghangatkan jagat maya. Arus respons yang “membumi” ini memang memerlukan klarifikasi menyeluruh agar tidak menjadi gelindingan liar dan bersayap. Tidak meliuk-liuk dalam arah yang tidak  menentu.

Lalu, karena sudah masuk dalam delik aduan, maka aparat hukumlah yang diharapkan segera menyelidikinya. Ya, kita menunggu saja bagaimana guliran tahapannya. Segala laporan kasus, sejatinya segera ditindaklanjuti. Itu amanat masyarakat kepada aparatur negara agar posisi hukum seseorang diketahui. Percepatan pemrosesan heboh Sonco Tengge ini akan berseiringan dengan merebaknya gosip publik. Apalagi, diduga melibatkan wakil rakyat dan Polisi. Sosok yang selayaknya menjadi panutan.

Secara normatif, publik menghendaki moralitas wakilnya di legislatif bersih dan tidak melabrak etika. Tidak “bermain api dan kubangan lumpur”. Publik pun sudah lama mendambakan figur Polisi yang serius mengayomi, menjadi contoh dan teladan dalam segala aspek sisi kepribadiannya. Masalahnya, bagaimana bisa ‘membersihkan dan menyapu lantai jika sapunya kotor’. Pengibaratan yang selalu muncul ketika aparatur hukum terbelit dugaan kasus. Ketika menghadapi kasus yang menyasar internal korps dan keluarga elit kekuasaan, maka di sinilah kredibilitas Polri itu diuji. Seringkali memang masyarakat tergoda meragukan ketegasan Polri ketika berhadapan dengan kasus anggotanya. Kadang masyarakat punya persepsi sendiri yang diyakininya. Tetapi, ingat ada asas praduga tidak bersalah!

Untuk kepentingan yang lebih luas, kita mengharapkan pemrosesan yang transparan dan adil. Tidak melihat latarbelakang seseorang, apalagi internal anggota korps sendiri. Adagium hukum memandu, bahwa hukum harus ditegakan meskipun langit runtuh! Dalam bahasa lain yang sering digelorakan pengunjuk rasa di jalanan, pisau hukum harus tajam pada semua sasaran sayatannya. Tidak tumpul ke atas, namun selalu tajam ke bawah.

Apalagi, oknum Polisi itu dalam radar dugaan pengaruh Narkoba. Pertanyaannya, dikonsumsinya sejak kapan dan di mana. Sendirikah ataukah bersama siapa saja. Sisi Narkoba ini tidak kalah seksi dan sensitif dibandingkan isu perselingkuhan yang menjadi awal laporan. Oleh karena itulah, jika disimak, dimensi laporan Fita ini sesungguhnya luas. Ya, seluas perairan laut Bima yang membiru muda di depan perumahan elit itu.

Bagaimana akhir dari heboh Sonco Tengge ini? Sabar saja. Kita simak tahapan pemrosesannya. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait