Kota Bima, Bimakini.- Tradisi wisuda siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Bima kembali dihelat di aula sekolah setempat, Sabtu (15/4). Kali ini merupakan yang keempat dan mewisuda 256 siswa. Disain kegiatan dirancang dan digagas oleh pengurus Organisasi Intra- Sekolah (OSIS).
Wisuda merupakan momentum kebahagiaan bagi siswa yang sebentar lagi akan meninggalkan sekolah dan berpisah dengan yunior mereka. Kegiatan itu disaksikan Kepala SMAN 4 Kota Bima, Muhtar, SPd, jajaran guru, tenaga administrasi sekolah, wali siswa dan ratusan undangan lainnya. Namun, kali ini agak spesial karena dihadiri anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil NTB, HM Syafrudin, ST.
Wisuda yang bertajuk ‘A Day to Remember’ itu disemaraki tari penyambutan Wura Bongi Monca dan paduan suara. Selain itu, pelepasan balon oleh seluruh peserta wisuda yang dipimpin Kepala SMAN 4 Kota Bima, Muhtar, SPd.
Lebih hidmat lagi wisuda diawali pembacaan Kalam Ilahi, Rudiah Irawan dan sarih tilawah, Mutiah Musdalifah, sedangkan untaian doa dipanjatkan, Kasman, SPd. Namun, suasana haru tidak terbendung ketika untaian kata pesan dan kesan yang diwakili siswa kelas XII, Juhair Al Habib dilanjutkan siswa kelas XI, Euis Safitri.
Ketua OSIS SMAN 4 Kota Bima, Fahrurrahman, mengatakan kelancaran kegiatan wisuda berkat dukungan moril maupun materil semua pihak. Dukungan dari pihak sekolah maupun dari wali siswa, terutama berbagai perlengkapan yang mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Dana untuk persiapan medali yang dikalungkan sebagai wisudawan dan wisudawati, menurut laporan Ketua panitia, Nurakmaliah, sekitar Rp13 juta dan peralatan lainnya seluruhnya mencapai Rp20 juta lebih.
Baju panitia memakai baju batik, wisudawati memakai kebaya, sedangkan laki-laki memakai jas. Kesan yang mendalam dari kegiatan itu adalah sebagai ajang bersilaturrahmi, saling meminta maaf dengan dewan guru, antara senior dengan yunior, kemudian bisa foto bareng, dan lainnya.
“Kenangan seperti ini sulit dilupakan dan ini merupakan kali yang keempat,” ujarnya usai wisuda di sekolah setempat, Sabtu.
Bagaimana falsafah dari tradisi wisuda di SMAN 4 ini? Kepala SMAN 4 Kota Bima, Muhtar, SPd, mengatakan sekolah pertama di Kota Bima yang menggelar kegiatan perpisahan dengan wisuda adalah SMAN 4 Kota Bima. Acara perpisahan baru digelar tujuh tahun lalu mengadopsi tradisi SMAN 1 Kota Bima. Namun, seiring dengan perkembangan dan kemajuan pemikiran OSIS SMAN 4 Kota Bima ingin menggelar wisuda sekaligus acara perpisahan.
Falsafah apa yang dapat dipetik? Katanya, sesungguhnya wisuda ini ingin mengubah cara berpikir dan rasa tanggungjawab siswa SMA agar watak dan pribadi anak didik terbiasa dalam kebersamaan, bergotong-royong dan memiliki tanggungjawab jika diberi kepercayaan. Tentu kenangan seperti ini diharapkan dikenang hingga masa tua nanti. Teman-teman kebersamaan tidak mudah dilupakan, meski sudah menjadi pejabat atau lainnya.
Sebelum mereka perpisah, kata dia, ada kesan yang mendalam yang tidak bisa dilupakan. Kesan terhadap sekolah positif terhadap almamater, kesan bersama guru, teman-teman senior dan yunior, pernah foto bareng, dan lainnya.
“Kemanapun mereka berada jangan lupakan almamater, jangan lupakan teman. Sekecil apapun kebaikan dan ilmu yang diperoleh disyukuri dan kita tidak lupa berterimakasih,” katanya.
Seperti yang diingatkan Anggota DPR RI Dapil NTB, HM Syafrudin, ST. Dia berharap jadilah generasi Bima yang berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan Negara. Usai SMA harus menjadi generasi dan menjadi pribadi orang Bima yang lebih baik. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.