Kota Bima, Bimakini.- Warga Kelurahan Monggonao Kecamatan Rasanae Barat, Minggu (16/4/2017) sore, melancarkan protes pada pegawai pelaksana proyek pengerjaan drainase di depan kediamannya, jalan Gajah Mada. Mengapa? pemicunya, banyaknya pemasangan batu yang dilakukan secara tambal sulam.
Warga setempat, Muhammad, memertanyakan kinerja pemerintah daerah mengapasampai proyek drainase pascabanjir yang bernilai puluhan miliar itu dikerjakan asal-asalan. Sambil menunjuk pengerjaan drainase di depannya, dia memertanyakan pemerintah mengapa kemudian ujung-ujungnya proyek pemasangan kembali drainase yang dulu dibongkar kiri-kanan malah ditambal sulam seperti saat ini.
Dikatakannya, pasangan batu pada drainase yang lama sempat dibongkar, kemudian ditambal kembali. Kondisi itu tidak saja terjadi pada drainase depan rumahnya. Tetapi hampir setiap proyek drainase yang dilihatnya.
Dia menduga, pelaksana proyek punya trik untuk menutupi pekerjaan tambal sulam. Mereka kemudian menutupnya kembali menggunakan semen agar pengerjaan pasangan batu drainase tambal sulam tidak kelihatan.
Saat itu sempat hadir u anak buah pelaksana proyek dan sempat dipertanyakan oleh Muhammad. Namun, karena tidak berani menjawab soal pengerjaan tambal sulam itu, oknum itu langsung meninggalkan lokasi.
Tidak saja di Kelurahan Monggonao, begitu pun di jalan Ir Sutami Kelurahan Rabadompu Timur. Pengerjaan proyek drainase dilakukan tambal sulam.
Informasi didapat dari seorang Pengawas yang enggan menyebutkan namanya di lokasi proyek, itu memang sudah dalam RAB proyek ada yang ditambalsulam karena anggaran minim. Nanti volume pengerjaan tidak dihitung untuk pembayaran.
Seperti dilansir edisi sebelumnya hal sama disampaikan anggota DPRD Kota Bima, Sudirman DJ, SH. Dia mengaku banyak melihat proyek drainase ini ditambal-sulam dan tidak mengerti pemikiran pemerintah terhadap persoalan tersebut.
Saat dikonfirmasi via telepon seluler, PPK Proyek Drainase yang juga Kabid Cipta Karya Dinas PU Kota Bima, Agus Salim, ST, MT, tidak menjawab. Informasi didapat di kantor setempat, sedang berada di Kota Mataram. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.