Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Peringati HKBN, Pemkot Bima Simulasi Bencana Gempa Bumi

Kota Bima, Bimakini.- Memeringati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tahun 2017, Rabu  (26/04),   Pemerintah Kota (Pemkot) Bima menggelar kegiatan simulasi kebencanaan secara masal. Prosesi itu dipusatkan di halaman kantor Pemkot Bima dan berlangsung sekitar 5 menit. Perwakilan Sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antusias mengikuti simulasi bencana gempa bumi itu.

Saat itu, Wakil Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin, SE, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan simulasi kebencanaan tingkat Kota Bima.

Dalam laporannya, Kepala BPBD Kota Bima, Ir H Syarafudin, MM,  mengatakan tujuan simulasi adalah membangun kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada enam jenis bencana yang bisa disimulasikan saat HKBN tahun 2017. Satu di antaranya bencana gempa bumi yang dipilih oleh Kota Bima.

Simulasi kebencanaan gempa bumi  itu dimulai pukul 10.00 WITA. Diawali  membunyikan sirene, bel sekolah, dan kantor, pengeras suara dan bunyi lainnya sebagai tanda bencana gempa bumi. Ada 15 titik penempatan mobil sirene, seperti kantor Pemkot Bima menggunakan kendaraan Damkar, depan PKM  Rasanae Timur menggunakan kendaraan setempat, lapangan Pahlawan Raba menggunakan kendaraan PKM Penanae.

Selain itu, persimpangan Sadia menggunakan kendaraan PKM Mpunda. Kawasan Taman Ria menggunakan kendaraan Polres Bima Kota, kompleks pertokoan Raba menggunakan kendaraan Polsek Rasanae Timur, dan unit kesehatan Polres Bima Kota.

Sirine dibunyikan selama satu menit. Saat sirine atau tanda bahaya berbunyi, masyarakat mengevakuasi dan penyelamatan mandiri sesuai kondisi atau lokasi masing-masing. Masyarakat yang berada di dalam bangunan, mengevakuasi mandiri dan sejenak berlindung di bawah kolong meja, bangku, tempat tidur atau tempat aman lainnya. Lalu keluar berkumpul pada titik aman di lingkungan masing-masing.

Demikian pula pengendara dan penumpang kendaraan, menghentikan kendaraannya dan keluar dari kendaraan untuk menuju titik aman. Masyarakat yang sudah berada di tempat terbuka langsung menyelamatkan diri sendiri ke titik aman. (BK32)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait