Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Pordasi NTB akan Tingkatkan Pamor Pacuan Kuda, ini Alasannya…

Ketua Pordasi NTB, H Dahlan, saat menunggang kuda di arena pacuan Panda. Di belakangnya Kapolres juga lihai menunggang kuda.

Bima, Bimakini.- Ketua Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs H Dahlan, memberikan atensi penuh terhadap setiap event pacuan kuda di Bumi Gora. Wakil Bupati Bima ini berjanji akan meningkatkan lomba pacuan kuda supaya lebih dikenal lagi. Apalagi, ada efek positif  bagi pelestarian budaya dan peningkatan perkekonomian masyarakat.

Isyarat itu disampaikannya saat  pembukaan Kejuaraan Pacuan Kuda Tradisional memerebutkan Piala Bergilir Bupati Bima 2017 di arena pacuan Desa Panda Kecamatan Palibelo, Sabtu (1/4).

Kejuaraan Pacuan Kuda yang dirangkai  pagelaran kuda dan pertunjukan Ndiri Biola digelar Pordasi Kabupaten Bima dan berlangsung meriah. Ratusan penonton terpukau melihat Dahlan dan Kapolres Bima AKBP M Eka Fathurrahman, SIK, menunggang kuda.

Dahlan yahg dipercaya sebagai Ketua Pordasi NTB melalui proses aklamasi di Mataram beberapa waktu lalu itu memastikan akan memerhatikan setiap perkembangan pacuan kuda  di NTB. Kata dia, Pacuan Kuda merupakan budaya yang masih diminati masyarakat NTB, Pordasi sudah beroordinasi  agar tetap melaksanakan event pacuan kuda sebagai simbol daerah. “Tidak akan ada kejuaraan yang bertabrakan seperti sebelumnya, sebab masing-masing daerah telah mengagendakan,” katanya.

Kabupaten Bima adalah yang pertama kali  diagendakan Event Pacuan Kuda Tradisional, kemudian  Pordasi Dompu menyambut Festival Gunung Tambora. Dahlan menilai, Pacuan Kuda tidak hanya sebagai bentuk olah raga bagi masyarakat, namun salahsatu budaya yang masih tersisa dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, Pacuan Kuda akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan  menaikkan harga kuda lokal.

“Karena pacuan kuda, bibit kuda lokal yang unggul bisa jauh lebih tinggi harganya. Artinya harga kuda Bima tidak hanya dinilai dagingnya saja, namun akan diminati apabila banyak bibit kuda unggul untuk dipacu,”  ujarnya.

Dia menilai, perputaran ekonomi saat pelaksanaan meningkat drastis, masyarakat merasakan betul pendapatan meningkat melalui  merawat dan memelihara kuda. Disamping itu juga orang tua memiliki anak yang joki mendapatkan upah untuk dari pemilik kuda.

“Kami akan perhatikan pendidikan anak yang menjadi joki cilik, jangan sampai saat menjadi joki kemudian mereka selamanya meninggal sekolah,” ujarnya.

Dia berharap, Pacuan Kuda mampu dijaga jiwa sportivitasnya supaya setiap pelaksanaan tidak ada kekecewaan dirasakan masyarakat, terutama pemilik kuda. “Jaga selalu event seperti ini jangan sampai ada hambatan atau kendala, sehingga menciderai pelaksanaan pacuan kuda yang paling bergengsi di NTB ini,” harapnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait