SESUNGGUHNYA Kabupaten Bima kaya objek wisata alam pantai dan pegunungan. Destinasi wisata pada enam kawasan seperti yang selama ini digaungkan, secara umum masih samar diketahui publik. Diyakini, masih banyak destinasi wisata yang belum tercatat, padahal mampu menggoda hati penggiat wisata alam bebas. Ekspose wisata Pantai Bente di Dusun Tamandaka Desa Waduruka Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, misalnya, menghentak kesadaran bersama bahwa mutiara pesona alam itu masih belum tersentuh. Masihlah perawan tingting. Jangankan masyarakat umum, aparatur Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) pun tersentak. Jelas ini potensi yang tercecer, sekaligus tamparan bagi dinas terkait.
Ada yang menyatakan mengapa pemetaan potensi alam seperti itu begitu lamban dilakukan. Bagaimana memolesnya rapi, sedangkan lokasinya saja masih asing. Temuan Pantai Bente selayaknya dijadikan pelecut semangat agar bidang terkait segera bangkit dan menelusuri kekayaan pemandangan alam ini untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan. Selain itu, harus diakui masih banyak spot wisata alam, yang belum termasuk dalam kawasan wisata.
Kita mengharapkan segera ada tahapan identifikasi yang lebih detail terhadap potensi wisata yang telah dan baru ditemukan. Lalu aspek pembenahan dari sisi sarana dan prasarana, selanjutnya membangun kesadaran soal kebersihan dan kenyamanannya. Hal itu karena pada dasarnya berwisata adalah kondisi seseorang yang sedang berusaha melepaskan kepenatan psikologisnya, sehingga sisi kenyamanan mutlak terjaga. Gangguan Kamtibmas seperti perkelahian di sekitar, pemabuk yang berulah, hingga penjambretan tidak compatible dengan semangat berwisata. Alih-alih ingin bersenang-senang, malah menuai masalah yang mengancam jiwa.
Potensi destinasi wisata sesungguhnya anugerah mahal bagi suatu daerah. Tinggal bagaimana memolesnya menjadi objek menarik yang memungkinkan para pengunjung termanjakan. Di sinilah tantangannya. Pada sebagian wilayah masih kerap terdengar munculnya gangguan yang menciutkan nyali mereka yang ingin mengakses lokasinya. Kekayaan destinasi wisata merupakan modal untuk mengeruk keuntungan dari berbagai sisi. Masalahnya adalah sejauhmana kesiapan infrastruktur pendukung dan kematangan sosial menghadapinya. Tentu sangat disayangkan jika gelaran potensi alam itu tidak berseiringan dan berpacu dengan hasrat ‘pelarian psikologis’ masyarakat satu di antara dampak dinamika perubahan sosial. Ayo benahi potensi wisata alam kita. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.