Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Program PUGAR 2017 Diarahkan untuk Integritas Lahan

Areal Tambak Garam di Donggobolo./ Foto FB Yessika Indarini

Bima, Bimakini.- Tahun 2017 ini, Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) akan diarahkan untuk program integritas lahan. Sinyal itu dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima, Ir  Hj Nurma, saat acara sosialisasi program PUGAR di gedung PKK Kabupaten Bima, Jumat (21/04/2017).

Dijelaskannya, potensi lahan tambak di Kabupaten Bima seluas  4.620 hektare (Ha) dan telah dimanfaatkan 1.743,02 Ha 37,73 persen dengan sisa potensi sebesar 2.876, 98 Ha atau  62,27 persen. Lahan itu tersebar pada 11 desa, enam wilayah kecamatan.

Dikatakannya, program PUGAR tahun 2017 ini lebih diarahkan untuk integrasi lahan dengan luas lahan minimal 15 Ha yang berada dalam satu hamparan dalam menerapkan teknologi Geoisolator (pemasangan plastic pelapis tanah).  “Sehingga dapat diterapkan sistem resi gudang dalam rangka menekan harga dan stok garam,” tuturnya.

Melalui penerapan teknologi Geoisolator, kata dia, akan dapat memenuhi swasembada garam dengan pemenuhan garam konsumsi dan garam industri. Meningkatkan daya saing produksi garam rakyat dalam rangka mengurangi impor garam.

Untuk ewujudkan kegiatan itu,  maka strategi dan rencana aksi swasembada garam nasional tahun 2016-2019 melalui  manajemen lahan dengan pengembangan usaha produksi garam dengan pola ekstensivikasi dan pola intensivikasi serta integrasi lahan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Selain itu, manajemen jaminan stok garam melalui pembangunan gudang garam dan sistem resi gudang. Tahun 2017, telah ditetapkan wilayah Desa Soro Kecamatan Lambu, dengan luasan sebesar 17 Ha. Ptambak yang terlibat sebanyak 40 orang, yang tergabung dalam satu koperasi yaitu Nusa Larity Jaya.

“Pendekatan program PUGAR di Kabuapten Bima tahun 2017 ini dapat dilakukan melalui empat segi yaitu produktivitas, kualitas, kelembagaan, dan kualitas,” sebutnya.

Masih kata Nurma, Pemerintah Pusat mengharapkan ada peran Pemerintah Daerah dalam mendukung program PUGAR, melalui penyiapan dana pendukung melalui APBD-P.  Selain itu, mengharapkan kepada Pemerintah Daerah menyiapkan alokasi anggaran untuk studi kelayakan tentang pengembangan kawasan tambak garam di Kecamatan Monta dan Kecamatan Lambu dari tahun 2017-2019.

Untuk alokasi dana TP dari DIPA,  Ditjen Pengelolaan Ruang Laut melalui Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima untuk tahun 2017 sejumlah Rp2.521.000.000 pada administrasi kegiatan, sosialisasi, penataan dan pengeloaan lahan, sarana prasarana serta pembangunan sentra bisnis garam. (BK29)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.-  Saat ini harga garam di wilayah Kabupaten dan Kota Bima naik hingga mencapai Rp140.000/karung. Di tengah kenaikan itu, para penjual seperti...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang melanda Kecamatan Woha Kabupaten Bima pekan lalu menyisakan luka mendalam bagi masyarakat dan petani setempat. Khususnya petani tambak. Akibat bencana...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Tahun 2017, Perusahaan Daerah (PD) Wawo yang memroduksi garam beryodium label Gunung Tambora akan membuka pasaran hingga ke wilayah Provinsi Nusa Tenggara...

Ekonomi

Bima, Bimakini.– Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri   mengatakan, Kabupaten Bima merupakan satu dari sembilan daerah sentraproduksi garam nasional, potensi lahan yang belum dikelola...

Ekonomi

Bima, Bimakini. – Belakangan ini, cuaca kerap kali mendung dan hujan. Akibatnya, memengaruhi produksi garam yang ada di wilayah Woha. Petani Garam di Woha...