Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Sebagian Besar Petani Pandai Mengincar Jagung

ilustrasi

Bima, Bimakini.- Masa panen tanaman padi di Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima segera berakhir. Puluhan hektare (Ha) tanah tegalan di wilayah desa tersebut, sedang diburu oleh masyarakat petani. Sebagian besar  petani memilih menanam jagung merah. Mereka menilai pendapatannya  meningkat setelah menanam jagung selama lima tahun terakhir.

Seperti diakui petani Pandai, Abubakar, Selasa (25/04).  Saat ini, katanya, masyarakat petani sedang memanem tanaman padi, setiap kawasan pertanian ditanami. Namun, tinggal 10 persen yang belum memanen, karena faktor umur padi belum maksimal.

“Sekitar 80 persen masyarakat petani sudah memanen tanaman padi yang sudah tua,” jelasnya di Woha.

Kata dia, usai masa tanam ini bukan berarti masyarakat petani akan meninggalkan lahan pertanian. Mereka  akan kembali bertani dengan menanam jagung di lahan tegalan milik mereka.

“Tanaman yang berpotensial untuk wilayah kami hanya padi dan jagung. Habis panen padi, kami langsung lanjutkan tanam jagung karena sudah menjadi kebiasaan kami,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan Firman. Katanya, hasil produksi padi lebih besar keuntungan hasil jagung. Selain tidak merepotkan, tanaman jagung juga hemat biaya. Masyarakat petani tidak mengeluarkan banyak biaya sejak  awal tanam sampai panen. “Kami sudah menikmati laba yang menggiurkan melalui hasil tanam jagung,” katanya.

Dia mengaku, selain mendapatkan bantuan bibit dari Dinas Pertanian, bagi petani memiliki lahan mendapatkan juga bantuan bibit pengadaan dari Pemerintah Desa. “Kami merasa bersyukur mendapat perhatian pemerintah, yakni memberikan bantuan bibit jagung saat dibutuhkan,” jelasnya.

Kepala Desa Pandai, H Puasa, mengatakan masa panen padi akan berakhir sekitar dua pekan lagi, karena telah merasakan hasil yang banyak, petani cenderung menanam jagung di tanah tegalan setelah memanen padi. “Setelah memanen padi, sebagian kecil ada uang tanam kacang ijo. Namun, lebih banyak tanah tegalan ditanami jagung oleh masyarakat,” jelasnya, Selasa (25/04).

Diakuinya, hasil produksi jagung di Desa Pandai tahun sebelumnya mencapai ratusan ton. Karena sudah banyak petani mengambil keuntungan, maka masyarakat memanfaatkan lahan dengan menanami jagung saja.

“Kami mengadakan bibit jagung, padi dan obat obatan melalui Alokasi Dana Desa (ADD), sebab bantuan berupa bibit ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu membeli,” jelasnya.

Selain itu, katanya, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pertanian memberikan bantuan berupa bibit untuk kelompok tani, sesuai dengan program pemerintah saat musim tertentu.

“Sebagian besar masyarakat petani menaman jagung, alhamdulillah perekonomian masyarakat meningkat selama lima tahin terakhir karena hasil produksi jagung,” ujarnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hasil pertemuan Fasilitasi Distribusi Pangan dengan Badan Pangan Nasional beberapa waktu lalu, akhirnya terealisasi, khususnya upaya memperpendek rantai pasok kebutuhan. Jagung dan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Panen jagung merah di wilayah Kota dan Kabupaten Bima, kian hari terus meningkat. Sementara ketetapan harga diberbagai Perusahaan, bervariasi dan kian hari...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebuah truk tergelincir ditanjakan Desa Taropo, Kecamatan Kilo, Kabupaten Bima Selasa (12/4). Info yang didapat truk tersebut memuat jagung petani Desa Taropo...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Perekrutan karyawan di PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk (CPI)- Bima dinilai langgar komitmen, akibatnya warga Kecamatan Madapangga harus gigit jari. Pasalnya, pihak...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kantor Kecamatan adalah salah satu fasilitas umum untuk melayani masyarakat. Beda dengan Kantor Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, di halaman kantor setempat dijadikan...