Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Selain Melaut, Warga Pesisir Wadu Ruka Kumpulkan Sargassum

Foto Herman: Gubuk yang dibangun masyarakat pesisir Wadu Ruka untuk menampung gose.

Bima, Bimakini.- Perkembangan kehidupan masyarakat pesisir belumlah selayak masyarakat di daratan atau perkotaan. Fasilitas dan infrastruktur minim. Seperti yang dialami masyarakat pesisir di Desa Wadu Ruka Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Selain berladang, mereka hanya bisa berlaut dan pengepul gose atau sargassum.

Warga Dusun Tamandaka Desa Wadu Ruka Kecamatan Langgudu, Anwar, menuturkan sebagian masyarakat pesisir Desa ini hanya mengadu nasib di laut biru dan harus memertaruhkan nyawa demi menafkahi anak dan keluarga.

“Sebagian masyarakat hanya bisa mencari makan di laut. Kami mengumpulkan gose di bibir pantai untuk dijual,” ujarnya di gubuk yang dibangunnya pada bibir pantai, Minggu (16/04).

Dia mengaku lebih memilih laut untuk mencari nafkah sejak kecil, karena tidak memiliki sawah atau ladang untuk dikelola seperti masyarakat lainnya. Begitu pun halnya tidak menjadi nelayan, Sebab, berangkat dari keluarga tidak mampu. Akhirnya hanya menjadi pengepul gose sejak dulu. “Kami kerja setiap hari kumpulkan gose. Kami kumpulkan di tenda yang kami buat untuk dijual kepada pembeli yang datang langsung ke lokasi,” ujarnya di Pantai Bente.

Memang kerja keras di bawah terik matahari dan diterpa angin laut membutuhkan kesabaran demi mengumpulkan gose. Setelah dikeringkan dan dikumpulkan menjadi satu, harga yang tidak sepadan harus ditanggung oleh mereka. Namun, demi menguangkan barang itu pun, suka tidak suka dan mau tidak mau, mereka siap menerima. “Orang datang langsung beli di sini, harganya 3 ribu per kilogram, ini harga sejak lama,” akuinya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Warga setempat, Abdurahman, mengatakan hal yang sama. Namun, dia lebih cenderung menyorot kerusakan infrastruktur jalan karena menyulitkan masyarakat saat beraktivitas lain. Karena jalan baru dibuka, jarak tempuh yang jauh serta masih berbatuan.
“Lebih baik kami menunggu di sini saja, kalau jual di pasar atau di kampung lain tambah besar biaya, sementara kami membutuhkan biaya hidup,” jelasnya.

Fakta tersebut cukup memprihatinkan, karena masyarakat di kawasan itu selama ini dikenal sangat dekat dengan sumber daya hayati. Namun, potensi kelautan dan perikanan yang selama ini belum dimaksimalkan. “Kami masih belum bisa sejahtera seperti masyarakat lain, kami khususnya di Desa Wadu Ruka terisolasi dan mata pencaharian kami hanya mengumpulkan gose,” paparnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Penyelidikan kasus dugaan penyelewengan Anggaran Dana Desa, di Desa Waduruka Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima terus bergulir. Terakhir, unit Tipidkor Polres Bima Kota...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Penyidik Tipidter Polres Bima Kota kini intens memplototi dugaan penyalahgunaan sejumlah item Anggaran Dana Desa (ADD) di Desa Waduruka, Kecamatan Langgudu Kabupaten...