Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Sungai Bermasalah, Ini Kekuatiran Warga Tumpu…

Kades Tumpu, Arifin Yasin

Bima, Bimakini.-  Saat ini, sungai Kancobo Limbi dan sungai To’i  di  RT 01 Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, mendesak diperbaiki. Normalisasi dan bronjongnisasi secepatnya mesti dilakukan untuk mengantisipasi kejadian buruk. Seperti apa?

Menurut warga RT 01 Desa Tumpu Kecamatan Bolo, Idris Husen, ketika hujan mengguyur di wilayah  Bolo dan sekitarnya, Desa Tumpu berpotensi kebanjiran lagi.

Idris mengatakan, tidak saja akan merendam sejumlah permukiman penduduk, banjir juga akan menambah kedangkalan sungai dan  akan merusak lahan pertanian warga di sekitar bantaran sungai. Bahkan, hewan ternak dan unggas pun bakal ikut terseret banjir.

Untuk mengantisipasinya, pemerintah harus segera melakukan berbagai upaya agar apa yang dialami sekarang tidak akan terulang. Diakuinya, kejadian ini tetap dialami oleh warga setempat setiap tahun. “Untuk itu diharapkan kepada pihak pemerintah atas agar bisa peduli terhadap warga setempat,” ujarnya.

Kepala Desa Tumpu, Arifin Yasin, membenarkan  apa yang disampaikan oleh warganya. Selama ini  selalu memrioritaskan sungai Kancobo Limbi untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah dan dana aspirasi legislator. Terbukti, saat Musrenbang Kecamatan, BBGRM, dan  reses anggota DPR telah melakukan upaya untuk mendapatkan alokasi anggaran  normalisasi dan bronjongnisasi sungai itu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Akan tetapi, apa yang dilakukan  belum membuahkan hasil atau belum diakomodir oleh pihak pemerintah dan aspirasi  legislator. Apa yang diusahakan  hingga kini belum terealisasi. Oleh karena itu,  dia berharap pemerintah dan  legislator agar mau membuka hati  terkait apa yang dialami warga  sekarang. “Kita sangat membutuhkan bantuan itu,” terangnya.

Diakuinya, pihaknya sempat merancang agar normalisasi atau bronjongnisasi sungai Kancobo Limbi dikerjakan melalui Alokasi Dana Desa. Akan tetapi, hal itu diurungkan karena keterbatasan anggaran. Bisa saja dilakukan,  akan tetapi akan berimbas pada sektor pekerjaan yang lain seperti rabat gang, Spal, dan talud tidak dilakukan. Hal itu  karena  pekerjaan normalisasi dan bronjongnisasi membutuhkan banyak angggaran.

“Bisa dilakukan menggunakan anggaran dana desa, tapi masyarakat harus rela beberapa sektor yang menjadi program pembangunan desa tidak dilakukan,”  ujarnya. (BE36)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Sebagai upaya pencegahan terhadap wabah Corona Virus Desease (Covid – 19), Pemerintah Desa (Pemdes) Tumpu, Kecamatan Bolo melarang warga untuk menggelar kegiatan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kader Posyandu di Desa Tumpu, Kecamatan Bolo, diberhentikan oleh Kepala Desa (Kades). Kader Posyandu yang diberhentikan menilai sebagai sikap arogan kades. “Pemberhentian...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Desa Tumpu, Kecamatan Bolo, menangkap ular piton ukuran besar dengan panjang sekitar 8 meter. Ular yang diduga usai memangsa tersebut ditemukan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Desa Tumpu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, memblokade jalan, Selasa (15/10). Aksi itu dilakukan sebagai reaksi atas dugaan  pengelolaan Dana BUMDes Tumpu...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Sekretaris Camat (Sekcam) Bolo, Drs. Abas dilantik menjadi Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Tumpu, Kamis (26/9). Camat Bolo, Mardianah, SH, menyampaikan, pelantikan...