Bima, Bimakini.- Sebenarnya apa sih tujuan akhir dari suatu proses pendidikan itu? Wakil Bupati Bima, H Dahlan, mengatakan kecerdasan berkarakter merupakan tujuan akhir dari pendidikan. Untuk mewujudkan kecerdasan berkarakter, harus melalui aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. “Diperlukan upaya serius dan kebersamaan untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak dan karakter manusia,” katanya saat Seminar Pendidikan Karakter di Paruga Nae Bolo, Rabu (3/5).
Wabup mengatakan, selain itu kegiatan pendidikan karakter ini pula menjadi satu di antara jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang saat ini banyak dilihat, didengar, dan dirasakan. Banyak persoalan muncul yang diindentifikasi bersumber dari kegagalan pendidikan dalam menyuntikkan nilai- nilai moral terhadap peserta didik.
Hal ini tentunya sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat.
“Seperti yang dikatakan Martin Luther King, yakni kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya,” ujarnya.
Pada sisi lain, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua kepentingan dalam pendidikan, yakni pihak keluarga, sekolah, lingkungan, dan masyarakat luas. Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kembali kemitraan dan jejaring pendidikan yang kelihatannya mulai terputus antara lingkungan sekolah yaitu guru, keluarga, dan masyarakat.
Dijelaskannya, pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Dengan demikian, rumah-tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan yang kemudian didukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang menguatkan proses pembentukan tersebut.
Wabup berharap seminar ini dapat mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya agar berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif.
Selain itu, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terutama bagi generasi muda.
Ketua panitia pelaksana, Buhari, mengatakan kegiatan ini dalam rangka ke depan para mahasiswa-mahasiswi dan generasi muda dapat memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa lain. “Terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa dekadensi moral ini tidak kalah memrihatinkan,” katanya.
Untuk itu, melalui seminar diharapkan para mahassiwa-mahasiswi dan kalangan generasi muda memiliki karakter kuat dan cerdas , sehingga akan tercipta Sumber Daya Manusia yang merupakan pencerminan bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas serta bermoral luhur.
Katanya, melalui SDM yang demikianlah tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat berlangsung dengan wajar dan natural, karena pemimpin maupun yang dipimpin memiliki komitmen maupun moral untuk bersama membangun tatanan kebidupan yang harmonis dan sejahtera.
Saat itu hadir Kapolres Bima, Sekcam Bolo, perwakilan SMA/SMK/MA dan SMP/MTs di ecamatan Bolo. Narasumber adalah Kapolres Bima, perwakilan Kemenag Kabupaten Bima, Puket III STKIP Taman Siswa. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.