Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Langgar Kuno

 

DOK FB Ardy S

SEJAK awal 2017, setidaknya sudah duakali kondisi Langgar Kuno  di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima dalam radar sorotan pegiat sosial-budaya-sejarah. Mereka menguatirkan kondisinya yang tidak terawat. Padahal, Langgar Kuno merupakan satu di antara situs berharga yang menjadi saksi bisu kekayaaan masa lalu daerah ini. Coba perhatikan kondisinya. Bangunan yang tidak lagi sepenuhnya tegak, ditandai sejumlah kerusakan karena termakan usia. Kondisi terakhir jendela, tiang penyangga, pagar, hingga atapnya mulai rapuh. Seng terlihat berkarat.  Tidak hanya itu.  Kebutuhan mengaji para santri pun minim. Kemudian siapa yang peduli?

Kita bersyukur masih ada yang melirik keberadaannya. Minggu (21/05) pagi, sejumlah pihak yang peduli membersihkannya. Pembersihan untuk kenyamanan pandangan luar dan aktivitas mengaji para santri dan kegiatan keagamaan lainnya. Ramadan 1438 Hijriyah ini diharapkan syiar Islam kian bergema, meski dalam kondisinya yang serbaterbatas.

Sisi yang perlu diberi penekanan adalah Mbojo beruntung memiliki situs bersejarah yang menandai dinamika penyebaran Islam. Jejak-jejaknya menjadi hal penting bagi generasi hari ini. Mereka dapat menyaksikan sisa peradaban masa lalu daerahnya.  Selayaknya pemerintah dan pihak yang peduli membangun rasa memiliki terhadap situs langka itu. Nah, siapa yang peduli terhadap Langgar Kuno itu? Ayo segera mengekspresikan kepeduliannya dalam aksi nyata. Apalagi, pihak yang peduli merencanakan ada lompatan pembenahan sebelum masuknya bulan suci Ramadan 1438 Hijriyah ini. Penggalangan dana untuk membeli keperluan wudhu (mesin air) papan tulis, papan kayu untuk menggantikan papan dan jendela yang sudah mulai rapuh. Selain itu, beberapa kebutuhan lainnya.

Saatnya sensivitas keagamaan dan budaya Anda ditagih oleh sisa sejarah masa lalu Dana Mbojo. Memang terasa getir ketika pembangunan infrastruktur masa kini (modern) kalah cepat dengan renovasi bangunan sejarah. Jika tanpa perhatian lebih, perlahan dan pasti bangunan simbolik sejarah itu akan cepat punah dimakan usia.

DOK FB Ardy S

Langgar Kuno memang saatnya diberi sentuhan kekinian dalam renovasi dan perbaikannya. Itu adalah sinyal yang menghubungkan sejarah masa lalu dengan eksistensi kita masa kini, sebagai modal untuk berlari maju menuju masa depan. Mencoba menengok masa lalu, untuk improvisasi dalam mengiringi dinamika masa kini, selanjutnya sebagai batu loncatan untuk meneropong masa depan peradaban daerah ini.

Jangan sampai kita melupakan kenangan simbolik sejarah. Pertaruhannya mahal, Bro…Generasi hari ini harus diberi semacam rekreasi atau tamasya sejarah, agar tidak gamang dalam dekapan kemodernan yang kian menghanyutkan jiwa dan rasa. Jangan pernah melupakan (situs) sejarah! (*)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait