Bima, Bimakini.- Upaya pembinaan moral terhadap siswa tidak akan terwujud tanpa mengedepankan shalat. Hal itu karena sesungguhnya shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal itu disampaikan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bima, Drs M Amin, di sela kegiatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW di Madrasah setempat, Sabtu (6/5) lalu.
Dikatakannya, untuk mengubah perilaku siswa dari yang buruk menuju akhlaqul karimah, pembinaan moral perlu dilakukan. Akan tetapi, hal itu tidak akan terwujud tanpa menegakkan shalat, karena merupakan kunci bagi setiap manusia. “Sekaligus sebagai kendali untuk berhijrah dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang diridhai oleh Allah,” katanya.
Dijelaskannya, kegiatan peringatan Isra dan Mikraj merupakan salahsatu wadah menyosialisasikan sejarah Rasulullah Muhammad SAW saat menerima kewajiban shalat lima waktu. Kisah itu sudah diketahui oleh seluruh siswa. Namun, yang diharapkan bukanlah sekadar cerita yang dikenang. Akan tetapi, mampu mengaktualisasikan perintah menegakkan shalat. Selain merupakan kewajiban, shalat itu adalah kebutuhan umat Islam. Karena dalam shalat banyak pengharapan manusia sebagai hamba atas ridha Allah.
“Iintinya melalui kegiatan ini, diharapkan bagi siswa untuk menegakkan shalat secara totalitas,” ujarnya.
Penceramah, Ustadz Muhdar Yahya, menyampaikan kisah Isra dan Mikraj, kemudian mewanti-wanti agar menjaga shalat lima waktu. “Karena kisah Isra dan Mikraj substansinya adalah shalat,” katanya.
Dikatakannya, untuk mengubah diri dari kelakuan yang buruk, shalat merupakan senjata ampuh menuju keridhaan Ilahi Rabbi. Shalat merupakan penghubung yang dasyat antara hamba dengan Sang Mahakreator sejati Allah Rabbul Arsyil Adzim.
Saat itu hadir Camat Bolo, Dewan Guru, dan siswa Madrasah setempat. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.