Bima, Bimakini.- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 sudah berlalu. Namun, gaungnya masih akan terus terasa dalam dinamika daerah dan keberlangsungan suatu bangsa. Begitu pentingnya bidang pendidikan, sehingga harus diatensi bersama. Seperti apa? Mahasiwa Fakultas Hukum Universitas Mataram, Ryan Fiqhi, menyatakan arah yang diberikan pendidikan adalah untuk mengawali hidup seseorang yang akan menentukan masa depannya. Seperti yang diungkapkan oleh Plato.
Dikatakann, pendidikan merupakan hak bagi seluruh umat manusia untuk mengembangkan diri dan potensi untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Itu semua merupakan Hak Asasi Manusia dan sudah diatur dalam UUD 1945 sebagai landasan konstitusi menjamin setiap warga negaranya berhak mendapatkan pendidikan.
Ryan mengatakan, pentingnya pendidikan dalam mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan mengatur dan mengolah Sumber Daya Alam merupakan bagian terpenting bagi kemajuan bangsa dan negara. Selanjutnya melahirkan para generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan suatu bangsa.
“Melihat negara maju seperti Singapura yang menempatkan pendidikan menjadi hal yang utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, Singapura menjadi negara maju karena kualitas manusianya,” ujarnya melalui WhtasApp, Kamis (4/5).
Dijelaskannya, pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan bangsa untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi. Kegagalan membangun bidang pendidikan akan melahirkan berbagai macam masalah. Seperti penggunguran, penyalahgunaan Narkoba yang menjadi hal utama kehancuran generasi muda yang menjadi tulang-punggung kemajuan bangsa. Selain itu, berbagai macam masalah lainnya yang dapat timbul muncul.
Apalagi, diingatkannya, dihadapkan pada berbagai macam persaingan global yang mengedepankan kualitas sumber daya manusia dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Indonesia sebentar lagi akan dihadapkan dengan bonus demografi diprediksi yakni 2020-2030. Di mana usia produktif 15-64 tahun mencapai 70 persen dan usai yang tidak produktif 14 tahun ke bawah dan 64 tahun ke atas itu 30 persen. Indonesia akan dihadapkan dengan usia produktif sangat besar, SDM yang tengah mencapai pada puncak usia produktif, oleh karena itu pentingnya pendidikan akan membekali para generasi agar mampu bersaing pada level nasional maupun internasional. “Sehingga kemajuan bangsa akan dapat terlihat dari pendidikan karena kualitas Sumber Daya Manusia-nya mumpuni,” terangnya.
Kata dia, ada paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge-based economy tampak kian dominan. Kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hubungan kuasalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kiat kilat dan solid. “Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi yang mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang,” bebernya.
Seperti filosofi Presiden Soekarno, ‘beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut gunung Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncang dunia’. Tentu dibekali pendidikan, murid yang dipersenjatai informas akan selalu memenangkan pertempuran.
Oleh karena itu, ingatnya, pendidikan merupakan hal sangat penting bagi kemajuan bangsa. Pemerintah harus menjamin bahwa pendidikan haruslah merata dan berkeadilan, bermutu dan berkualitas demi terwujudnya cita bangsa indonesia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.