Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Petani Jagung di Dompu Girang karena Presiden Bilang Begini…

DOK FB Agus Tato Jo: Petani di Dompu saat memanen jagung dan diproses melalui alat pemipil.

Dompu, Bimakini.- Ini kabar gembira bagi para petani atau daerah yang sedang gencar-gencarnya menanam jagung. Presiden Joko Widodo  mengisyaratkan hal positif dalam kaitannya dengan komoditi jagung. Saat berbicara di acara Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan Penas KTNA XV 6-10 Mei 2017  di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam,  Sabtu (6/5) lalu, Presiden menegaskan pemerintah tidak akan lagi mengimpor jagung.

Terang saja, keputusan itu  disambut gembira oleh para petani yang hadir pada acara itu maupun petani di Dompu.

Seperti disampaikan Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Woja, Edison Sangaji, yang juga menghadiri acara Penas itu di Banda Aceh melalui SMS. “Terus-terang kita sangat gembira mendengar pernyataan Presiden itu,” ujarnya.

Bahkan, diakuinya, saat acara di Stadion Harapan Bangsa itu, Presiden duakali menyebut Kabupaten Dompu karena telah berkontribusi besar sehingga Pemerintah RI memutuskan untuk tidak lagi melakukan impor jagung.      Pernyataan Presiden itu membanggakan, karena disebut pada cara yang dihadiri ribuan orang. “Kita harus bangga menjadi orang Dompu,” paparnya.

Selain itu, Presiden menceritakan keluhan petani jagung Di Kabupaten Dompu soal  rendahnya harga jagung kala itu. Satu kilogram hanya dijual Rp1.500 sampai Rp1.700. Namun, mendengar keluhan petani langsung menetapkan Harga Patokan Pemerintah (HPP) senilai   Rp2.700/Kg.

Para petani di Kabupaten Dompu girang mendengar informasi  melalui internat maupun TV. Presiden tidak lagi mengimpor jagung itu menjadi bahan pembicaraan hangat. “Ini merupakan rahmat bagi kita petani jagung di Dompu,”  ujar Syafarudin,. petani di Dompu.

Dia mengakui hasil panennya tahun ini melimpah hingga harganya mencapai puluhan juta.

Hal senada juga diakui Makmun, warga Matua. Diakuinya, hasil panen jagung  tahun ini melimpah. Musim tanam tahun depan akan menambah  luas lagi lahan untuk ditanami jagung. “Sekarang saja  harga per kilogram mencapai sekitar 3.500 rupiah,” ujarnya. (BK24)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait