Bima, Bimakini.- Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Maliky di Desa Penapali Kecamatan Woha Kabupaten Bima, tidak saja menyiapkan alumni mampu mengamalkan perintah Al-Quran. Mereka juga piawai dalam bidang kesenian. Contohnya, grup marawis sanggar seni Al-Maliky punya kemampuan yang tidak diragukan.
Grup musik marawis sanggar seni Ponpes Al-Maliky ditampilkan saat menyambut kedatangan Kapolda NTB Brigjen Pol Firli, MSi, bersama rombongan saat bakti sosial sekaligus Safari Ramadhan di Polpes setempat, Senin (5/6).
Sebelum rombongan Kapolda NTB tiba, grup marawis Al-Maliky menghibur undangan. Satu per satu syair lagu Arab dilantunkan diikuti iringan suara campuran alat musik tradisional. Tidak ada yang menduga suara para santri dan santriwati itu merdu. Mereka terkesima mendengar setiap syair.
Anggota Grup marawis Sanggar Seni Ponpes Al-Maliky diambil dari santri dan santriwati berbagai tingkatan kelas untuk berkelaborasi. Mereka diasah oleh pembina setempat saat jam pelajaran maupun luar jam pelajaran.
Pengurus Yayasan Ponpes Al- Maliky, Irwan Syafruddin, MPd, menjelaskan Ponpes didiriakan tahun 2006, namun perjuangan itu belum usai. Para pendiri berjuang bagaimana menegakkan syiar Islam terhadap anak sekolah dalam dunia pendidikan.
“Tahun 2008 barulah Ponpes Al- Maliky diperhatikan pemeritah melalui pemberian izin operasional. “Alhamdulillah sampai saat ini menjadi pusat pembelajaran agama di Kecamatan Woha,” katanya.
Selain fokus pada pembelaaran agama, santri juga dibina dalam sanggar seni musik marawis. Berkat binaan guru selama ini, hasil yang diperoleh membanggakan. “Kami tidak merasa puas terhadap hasil ini, kami akan terus mengasah santri menjadi lebih baik,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.