Bima, Bimakini.- Kontroversi dugaan kebocoran kunci jawaban saat pelaksanaan seleksi perangkat desa di Kabupaten Bima, kembali direaksi oleh legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima melalui Komisi I akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut kasus itu.
Seperti diisyaratkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima, Nurdin Amin, SH, kepada wartawan Jumat (02/06/2017).
Dijelaskannya, munculnya aksi warga dari berbagai wilayah kecamatan mengindikasikan pelaksanaannya menuai masalah. Bupati dan Wakil Bupati harus mengambil sikap terkait hal itu. Pada sisi lain, Nurdin mengaku, Bupati pernah menyatakan seleksi perangkat desa secara serentak itu tidak ada masalah.
“Kalau tidak ada masalah, kenapa ada kontroversi di kalangan masyarakat. Justru karena diduga ada masalah mengakibatkan masyarakat bereaksi, bahkan hingga menyegel ruangan Kepala DPMD baru-baru ini,” sentilnya.
Mestinya, kata dia, Bupati dan Wabup harus tanda-tanya terhadap para peserta yang mampu mendapat nilai 100 dari soal 100 nomor. “Sebab, mustahil dari soal 100 nomor bisa dijawab benar semua oleh beberapa peserta,” sesalnya.
Jika pun benar dari 100 soal bisa dijawab, maka hal ini pun menjadi tanda-tanya besar lagi bagi Bupati dan Wabup terkait kualitas soal yang dibuat oleh para akademisi itu. Komisi I DPRD Kabupaten Bima telah merekomendasikan pada Pemkab Bima agar pelaksanaan seleksi perangkat desa dievaluasi kembali dan mencopot Kepala DPMD.
Selain itu, sangat mendukung proses hukum oleh Polda NTB. Bahkan, Polda NTB diharapkan bisa mengejar terduga yang menanwarkan kunci jawaban kepada masyarakat.
Ketua DPC PDI-P Kabupaten Bima ini menyatakan apabila rekomendasi tidak ditaatti, maka DPRD melalui Komisi I akan membentuk Pansus. “Jika rekomendasi kita, perihal evaluasi hasil seleksi perangkat desa, maka kita akan bentuk Pansus,” ancamnya.
Mengenai aksi pemalangan ruangan Kepala DPMD, Nurdin meminta Bupati bersikap. Jangan berdiam diri, karena hal itu bisa memantik amarah masyarakat. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.