Kota Bima, Bimakini.- Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, menjadi pembicara utama dalam kegiatan Workshop Membangun Ketangguhan Bencana di Hotel Aston Inn, Mataram, Rabu (07/06). Kegiatan itu diselenggarakan oleh Oxfam Indonesia.
Wali Kota Bima diundang untuk berbagi pengalaman penanganan banjir bandang pada bulan Desember 2016 lalu.
Workshop diikuti Kepala Pelaksana BPBD dari berbagai Provinsi dan Kota/Kabupaten. Perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM, perwakilan BNPB, perwakilan Kementerian Sosial, unsur Forum Pengurangan Risiko Bencana dari berbagai daerah, serta pelaku usaha.
Kegiatan dibuka resmi oleh Country Director Oxfam Indonesia, Budi Kuncoro. Disampaikannya, kegiatan ini bertujuan untuk penguatan kapasitas para stakeholder kebencanaan melalui sharing pengalaman dan ilmu pengetahuan.
Pemaparan Qurais mencakup gambaran umum wilayah Kota Bima dan analisis kerentanan Kota Bima terhadap bencana alam.
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Kota Bima berisiko tinggi untuk bencana banjir. Kondisi geografis wilayah sebagian besar terdiri dari perbukitan yang mengelilingi wilayah permukiman.
Kondisi permukiman dilalui dua sungai besar, yaitu Sungai Padolo dan Sungai Melayu.
Qurais menjelaskan kronologis kejadian banjir tanggal 21 dan 23 Desember 2016, hingga langkah-langkah penanganan selama masa tanggap darurat. Saat ini Kota Bima sedang memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Secara khusus, dia menyampaikan terima kasih kepada BNPB, TNI, Kepolisian, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda lain, berbagai Kementerian, masyarakat dari daerah lain, para relawan, NGO, serta berbagai pihak lainnya.
Dia mengapresiasi Oxfam, karena telah membantu membangun ketangguhan di Kota Bima. Mulai dari inisiasi pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana, Tim Siaga Bencana Kelurahan serta pembinaan dan pendampingan untuk BPBD dan Tagana.
“Elemen-elemen ini kami rasakan sangat berperan dalam penanganan banjir di wilayah kami, bersama relawan-relawan lain,” katanya.
Arahan khusus dari BNPB yang kini sedang dilaksanakan oleh Kota Bima adalah penataan drainase, normalisasi sungai, penertiban penataan ruang, penghijauan kawasan hulu serta evaluasi RTRW. Upaya-upaya ini sedang dilaksanakan. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.