Bima, Bimakini.- Menjadi guru merupakan profesi mulai. Namun, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh insan guru untuk membentuk kewibawaan. Apa sajakah itu?
Menurut Wakil Bupati (Wabup) Bima, H Dahlan, mengatakan sejumlah aspek yang harus diperhatikan adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai situasi dan kondisi siswa, hubungan antarindividu, yakni dengan siswa maupun sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan. Seperti adminstrator, seperti Kepala Sekolah dan Tata-Usaha serta masyarakat sekitarnya. Selain itu, pengalaman dan keterampilan guru.
“Itulah beberapa hal yang membentuk kewibawaan seorang guru,” sebut Wabup saat kegiatan District Plaining Writing, menuju peningkatan hasil pembelajaran siswa dalam bidang literasi dan numerasi di Hotel Marina Kota Bima Selasa (06/06).
Wabup mengatakan, dalam pelaksanaan pendidikan, guru sangat berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru, sangat menentukan kelangsungan proses belajar-mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. “Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai,” jelasnya dikutip Kabag Humaspro Setda Kabupaten Bima, Armin Farid, SSos.
Dikatakan Wabup, guru yang efektif adalah yang mampu membawa siswanya n berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk mendapat kemampuan atau kompetensi yang diinginkan.
Dalam proses belajar, kata dia, guru menyampaikan pesan berupa ilmu, proses komunikasi akan mencapai tujuan. Apabila kedua belah pihak-pengirim dan penerima dapat memiliki kesamaan pemahaman terhadap pesan dan informasi yang dikomunikasikan.
Disampaikannya, aktivitas belajar pada dasarnya merupakan suatu proses yang bersifat individual. Namun, dalam prosesnya belajar juga terjadi dalam bentuk kelompok atau klasikal. Proses belajar yang sengaja dirancang, biasanya memiliki tujuan spesifik. Yaitu membentuk seseorang agar memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu disebut pembelajaran.
Dengan demikian, kata Wabup, dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai pelaksanaan dan evaluasinya, memainkan peran sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
“Mendidik, berarti pemberian bimbingan kepada siswa agar potensi yang dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai kehidupan,” jelasnya.
Untuk itu, diharapkan melalui kegiatan ini diperlukan kerjasama lintas sektoral dan antardisiplin. Pada gilirannya, perencanaan inovatif dapat menguatkan hubungan antarlembaga dan dapat menumbuhkan sistem pelayanan secara terpadu.
“Singkatnya, perencanaan inovatif dilakukan untuk memecahkan masalah bersama secara menyeluruh dan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara terpadu kepada masyarakat,” ujar Wabup.
Kepala Dinas (Kadis) Dikpora kabupaten Bima, Drs H Supratman, MSi, mengatakan tujuan kegiatan inovasi yang diselenggarakan ini yaitu dalam rangka membangun komitmen bersama dalam mengejar mutu pendidikan. Keterlibatan tim dari Inovasi ini dalah dalam rangka upaya mengembangkan dunia pendidikan, memberikan dukungan bagi dunia usaha,”jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkannya memberikan restorasi perubahan kemajuan bagi pendidikan di Kabupaten Bima.
Kegiatan itu digagas oleh para Fasilitator Inovasi dari Jakarta dan NTB. Saat itu hadir Kadis Dikpora Kabupaten Bima, para Kepala Sekolah, Kepala Bappeda Kabupaten Bima.
Selain itu, Dewan Pendidikan, perwakilan PGRI, perwakilan Kelompok Kerja Guru (KKG), perwakilan dari Kelompok Kerja kepala Sekolah (K3S). (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.