Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Virus Sosial

dok adyblog.com

SELAMA guliran Ramadan 1438 Hijriyah, sejumlah penyakit sosial menyeruak ke permukaan dalam beragam bentuknya. Ada kasus pembunuhan, pencurian kendaraan bermotor, Narkoba, penjambretan, dan kekerasan. Bahkan, para pelakunya ada yang masih tergolong anak. Ketika Ramadan ‘menagih’ kegigihan Muslim berlomba beramar makruf, saat bersamaan kemungkaran menunjukkan eksistensinya. Memang drama kebaikan dan keburukan merupakan warga kehidupan. Manusialah pelakonnya.

Saat Safari Ramadan 1438 Hijriyah di Masjid Nurul Yakin Desa Bolo Kecamatan Madapangga, Selasa (20/06/2017) lalu, ada saat harapan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bima, H Dahlan. Masyarakat diingatkan menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu, orang tua bisa mencegah virus penyakit sosial terhadap anak. Harapan normative tentunya. Diperlukan peran maksimal orang tua dan para tokoh untuk mencegah anak-anak generasi penerus bangsa dari bahaya virus penyakit sosial yang sedang menggerogoti akhir-akhir ini. Pengawasan merupakan satu di antaranya.

Dalam kehidupan modern yang kian kompleks, tantangan bagi keluarga sangatlah berat. Bagaimana dinamika di lingkungan sosial mampu difilter dan menjadi bahan pembelajaran dalam perkembangan anak. Jangan sampai anak kehilangan figur teladan di rumahnya sendiri. Mereka tidak boleh terjebak warna-warni kehidupan yang kian menjauhkannya dari nilai moral dan agama.

Keluarga, di mana peran ayah dan ibu, sebagai benteng untuk menangkal infiltrasi pengaruh luar (buruk). Harmonisasi di bilik rumah-tangga akan menjadi modal awal untuk membentuk karakter positif. Sebaliknya, dari suasana keluarga broken home, akan menjadi virus yang akan membawa anak dalam pengaruh negatif ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Pada saat bersamaan, pengaruh teknologi komunikasi dan informasi, terus membayangi.

Ramadan 1438 Hijriyah ini adalah saat tepat untuk menjadi media tarbiyah menguatkan kapasitas keluarga dalam menghadapi beragam tantangan luar. Semoga Ramadan ini mampu membasuh kegersangan dan kekaratan jiwa sehingga tumbuh nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi kehidupan yang lebih beradab. Semoga! (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait