Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Jeratan Cabul

Ilustrasi

AKHIR-akhir ini di Kota Bima dan Kabupaten Bima kembali dihangatkan berita kasus pencabulan. Melibatkan para remaja yang menyasar bocah sebagai korbannya. Pengaruh pergaulan dan lingkungan sosial menjadi pemicunya. Pengawasan orang tua dan keluarga yang sudah longgar dianggap mengontribusi kemunculannya. Saat sisi yang sering terulang adalah pelaku dan korban tinggal berdekatan atau masuh satu lingkungan. Bahkan, dalam sejumlah kasus, melibatkan keluarga sendiri.

Sangat disayangkan dan pahit memang, tetapi itulah faktanya. Terakhir kita dikagetkan kasus dugaan pencabulan muncul di wilayah Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima yang menyasar dua siswi Sekolah Dasar. Perilaku menyimpang ini merupakan luka sosial yang perlu segera diamputasi. Apalagi, di tengah masyarakat kerap  ada oknum yang mengalami penyimpangan orientasi seksual sehingga tergiring dalam perbuatan amoral dalam balutan pedofil.

Kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak secara nasional memang sudah masuk ke fase darurat, sehingga membutuhkan langkah pencegahan yang tidak biasanya dilakukan. Perlu dicari upaya antisiapatif dan solutif untuk mengatasinya. Tentu saja  penegakan hukum harus ditegakkan. Siapa pun pelakunya  harus dihukum maksimal. Efek jera harus muncul, agar insiden pelecehan tidak terulang lagi.

Kasus pencabulan anak selayaknya diberi atensi khusus. Sudah banyak anak yang menjadi korban dari remaja dan orang dewasa. Dari sisi birokrasi, semua elemen pemerintahan  pada berbagai jenjangnya diharapkan memerhatikan kebutuhan hak anak. Jangan sampai pula ada orang tua yang tidak memberikan perlindungan atau membiarkan mereka terlantar. Jika  ada  yang mencurigakan, segera melaporkannya dan jangan bertindak sendirian karena justru akan menimbulkan masalah baru.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak. Antara lain orang tua membuka komunikasi dan menjalin kedekatan emosi dengan anak. Yakni menyempatkan diri bermain bersama anak-anak. Memberikan pengertian kepada anak tentang tubuh mereka dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap bagian tubuhnya. Mengenalkan pada anak perbedaan antara orang asing, kenalan, teman, sahabat, dan kerabat.

Kita berharap melalui kerja sama multipihak dalam upaya menyelamatkan masa depan anak, maka generasi mendatang bisa lebih mantap dalam perkembangannya. Selain itu, jika ada korban anak, maka lingkungan tidak selayaknya memberi bobot tambahan beban, tetapi sebaliknya memberi ruang untuk recovery suasana psikologisnya. Dalam sejumlah kasus, terdapat anaka yang menjadi korban pencabulan, masih ditambah cemoohan lingkungannya. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait