Bima, Bimakini.- Sesuangguhnya Bima adalah daerah yang bagus, tidak seburuk yang dipikirkan orang. Konflik yang terjadi selama ini sebenarnya tidak berlangsung lama, namun tetap menjadi masalah.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Nor, MPd saat acara Dialog dengan tema “Terwujudnya Sinergitas antar Lembaga dan Organisasi Non Pemerintah Menuju Pembangunan Kabupaten Bima yang RAMAH” di Bima Tirta, Selasa (25/7/2017).
Untuk itu, kata dia, dibutuhkan kesamaan persepsi agar tidak timbul konflik di tengah masyarakat. Meskipun konflik yang muncul tidak lama. “Peranan semua menentukan terciptanya kedamaian. Bima RAMAH sebagai cita-cita tidak akan terwujud tanpa adanya sinergitas,” ujarnya.
“Bagaimana pun hebatnya Bupati, tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya partisipasi,” lanjutnya.
Keberadaan organisasi non pemerintahan, kata dia, sangat berperan dalam pembangunan. Perkembangan Ormas dan LSM di daerah ini bisa memberikan nilai positif untuk pembangunan masyarakat.
“Bima itu tidak seburuk yang dipikirkan. Bahkan nama Bima sangat gagah. Namun, kemajuan daerah tidak ditentukan besarnya SDA, namun SDM,” ungkapnya.
Dandim 1608 Bima, Dandim 1608/Bima Letkol (CZI) Yudil Hendro mengatakan belakangan ini konflik kerap terjadi di wilayah Woha. Jika konflik terjadi, maka akan ada biaya yang keluar. Seharusnya kegiatan diarahkan ke pembangunan.
Baca Juga: Peduli Bima Damai, IKF Sajawa akan Gelar Seminar Konflik
Jika wilayah tidak aman, kata dia, maka pembangunan akan terganggu. Perlu ada kegiatan ke arah positif, agar konflik sosial bisa diredam. “Apalagi Woha menjadi pusat pemerintahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Bima, Drs Ishaka mengatakan dialog mengundang sejumlah elemen. Namun, mengkhususkan wilayah Kecamatan Woha, karena zona rawan konflik. “Yang diundang Camat, Kepala Desa dan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda diundang,” ujarnya.
Mengatasi konflik yang ada, kata dia, perlu ada sinergitas antarlembaga yang ada baik ditingkat desa maupun level lebih tinggi. “Perlu menjalin komunikasi, sinkronisasi untuk partisipasi dalam pembangunan,” ujarnya.
Dia juga mengharapkan dukungan dari kepala daerah agar dana kegiatan dialog seperti ini bisa diperhatikan. “Kalau dananya ada untuk dialog rutin, insya Allah tidak ada konflik lagi,” ujarnya.
Hadir juga sebagai pembicara dari Polres Bima Kabupaten dan Kejaksaan Negeri Raba Bima. (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.