Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Bappeda: Angka Kemiskinan Kabupaten Bima Turun 0,4 Persen

Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs H Muzakkir, MSc

Bima, Bimakini.- Angka kemiskinan di Kabupaten Bima tahun 2016 lalu berdasarkan versi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menurun sebanyak 0,4 persen. Atau sekitar 2.000 orang dari tahun 2015 dengan jumlah penduduk miskin mencapai 19.000 orang.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs H Muzakkir, MSc, mengelaim  jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Bima pada tahun 2016 sudah menurun 0,4 persen dari tahun sebelumnya. “Sudah turun sekitar 2 ribu orang,” ucapnya di badan setempat, Senin.
Berbeda dengan data penerima beras untuk masyarakat sejahtera (Rastra) dari Bulog Divre II Bima bahwa jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun 2016 ini bertambah 791 orang dari tahun sebelumnya.
Data hasil survai pada Bulog  Bima tersebut diluruskan oleh Muzakkir. “Tidak seluruh warga miskin yang menjadi
sasaran RTM,” tepisnya.
Kata dia,  total angka kemiskinan di Kabupaten Bima tahun 2016 ini sebesar 15,78 persen dari total penduduk 483.000 orang. “Totalnya ada 76.217 orang penduduk miskin di Kabupaten Bima. Jika dibagi rata-rata 4 orang per rumah tangga, jadi total 19 ribu-an orang saja yang miskin,” ungkapnya.
Dikatakannya apa yang dikatakan RTM penerima Rastra tersebut bukan warga miskin yang naik. Tetapi, memang sudah yang tercakup dalam angka kemiskinan dalam jumlah 19 ribuan penduduk yang miskin itu.
“Untuk tahun 2017 ini belum diketahui persis apakah menurun atau bertambah penduduk yang miskin, karena masih dalam tahap pelaksanaan program,” tuturnya.
Namun, Bappeda  menargetkan pada tahun 2017 menurun sampai 1 persen dengan indikator makro. Saat ini setiap hari sulit  memeroleh tiket pesawat karena selalu penuh. “Angkutan umum juga full. Itu tanda ekonomi sudah membaik. Tidak ada puso untuk pertanian. Tidak ada yang gagal panen, walaupun mengalami banjir. Tapi pemulihannya cepat,” klaimnya. (BK39)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait